NEWS

Pengamat: Kebijakan Pemerintah Jadi Kunci Penanganan Darurat Pangan

Bila harga jual bahan pokok rendah, petani enggan produksi.

Pengamat: Kebijakan Pemerintah Jadi Kunci Penanganan Darurat PanganStok beras di gudang Bulog di Padang, Sumatra Barat. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi
05 July 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kebijakan pemerintah memegang peranan penting dalam penanganan persoalan darurat pangan, seperti dalam hal kebijakan anggaran pertanian atau ketergantungan impor bahan pokok.

Pengamat dan juga Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI), Dwi Andreas Santosa, mengatakan, darurat pangan berkaitan dengan produksi bahan pokok yang semakin terbatas. “Persoalannya ada di kesejahteraan petani, sekarang tanam padi rugi, jadi bagaimana mau tanam padi. Walau dalam 5 bulan terakhir ini agak tinggi, tapi sebelumnya rugi,” ujarnya saat dihubungi Fortune Indonesia, Rabu (5/7).

Menurutnya, keterbatasa  produksi pangan di tengah permintaan masyarakat yang makin meningkat, dipengaruhi oleh banyak faktor. “Masalah lahan, konversi dari lahan pangan ke non-pangan yang semakin menurun, maupun kebijakan yang makin mengarah ke impor bahan pokok,” katanya.

Berpihak pada konsumen

Pedagang daging menunggu calon pembeli di PD Pasar Jaya Kramat Jati, Jakarta, Minggu (27/2/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

Andreas mengatakan, kebijakan pemerintah Indonesia dalam 25 tahun terakhir masih berpihak pada konsumen dengan jargon pangan murah. Akibatnya, kebijakan pemerintah pun berkutat pada masalah penyediaan bahan pangan murah bagi masyarakat. Keran impor bahan pokok pun dibuka lebih besar dan tak fokus pada peningkatan produksi dalam negeri.

“Tergantung pemerintah dan presidennya, kalau masih as usual seperti 25 tahun terakhir dan nggak ada perbaikan, dan presiden selalu kampanye pangan murah, ya selesai. Tergantung political will, nggak usah ada program macam-macam. Persoalannya juga ada di Kementerian Keuangan, berani nggak naikkan tarif impor,” kata Andreas.

Potensi krisis pangan

Pekerja menunjukkan kedelai impor yang harganya melambung di sentra industri tahu dan tempe Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta, Senin (21/2/2022). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/wsj.

Related Topics