NEWS

Mengenal Jenis-Jenis Pengangguran Berdasarkan Penyebab dan Sifatnya

Pengangguran ternyata belum tentu orang yang tak bekerja.

Mengenal Jenis-Jenis Pengangguran Berdasarkan Penyebab dan Sifatnyailustrasi pengangguran (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)
19 May 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, hingga Februari 2023, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,99 juta orang, atau turun 4,88 persen dari  410 ribu orang per Februari 2022. 

Berdasarkan asal katanya, pengangguran sebenarnya bukanlah orang yang tidak bekerja. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikannya sebagai hal atau keadaan menganggur (tidak bekerja atau tidak melakukan apa-apa). Meski begitu, istilah ini seringkali diartikan sebagai orang yang masuk dalam angkatan kerja (15-64 tahun) dan tidak mempunyai pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan.

Situs ruangguru mendefinisikan pengangguran sebagai orang-orang dalam angkatan kerja yang saat itu tidak bekerja/sedang mencari kerja, dengan sengaja tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkannya, atau mereka yang sebenarnya sudah mempunyai pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.

Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa terdapat beberapa jenis pengangguran dengan karakteristik yang berbeda. Adapun, dua hal yang membedakan adalah berdasarkan penyebab dan sifatnya. Berikut ulasan mengenai jenis pengangguran menukil dari situs ruangguru.

Pengangguran berdasarkan penyebabnya

Pengangguran
ilustrasi pengangguran (unsplash.com/Katie Harp)

Ada beberapa jenis pengangguran bila didasarkan pada penyebabnya:

  1. Pengangguran Struktural
    Pengangguran jenis ini terjadi ketika para tenaga kerja tidak dapat mengikuti keterampilan yang diminta karena adanya perubahan struktur ekonomi. Hal ini biasanya terjadi karena adanya perkembangan ekonomi dan kebutuhan manusia, diikuti oleh perubahan struktur serta corak ekonomi.
  2. Pengangguran Konjungtur
    Jenis ini adalah pengangguran yang terkena dampak perubahan dalam perekonomian, utamanya adalah dampak dari permintaan-penawaran terhadap suatu barang. Mereka adalah pekerja yang harus dikurangi pada saat produksi menurun karena berkurangnya permintaan untuk mencegah kerugian yang lebih besar.
  3. Pengangguran Friksional
    Pengangguran yang terjadi akibat kesulitan, seperti mempertemukan pencari kerja dengan lowongan pekerjaan. Jadi, beberapa penyebabnya adalah letak geografis dan minimnya informasi yang diterima para pencari kerja maupun pemberi kerja. Para pekerja yang berhenti untuk mencari pekerjaan yang lebih baik juga masuk jenis ini.
  4. Pengangguran Musiman
    Pengangguran ini sangat bergantung pada perubahan musim, misalnya petani yang hanya bekerja pada musim tanam dan musim panen. Mereka umumnya akan menganggur saat musim tersebut usai, sembari menunggu datang lagi.
  5. Pengangguran Teknologi
    Pengangguran ini terjadi karena bidang-bidang produksi yang dulunya dikerjakan dengan tenaga manusia, sekarang bisa menjadi lebih mudah jika dikerjakan dengan teknologi. Hal inilah yang membuat posisi manusia tergusur dan digantikan oleh mesin.
  6. Pengangguran Voluntary
    Golongan ini cukup unik, karena mereka menganggur dengan sukarela, meski sebenarnya bisa mendapatkan kerja. Biasanya, hal ini terjadi karena orang tersebut dapat warisan atau faktor lain yang menyebabkan dia tidak perlu bekerja, misalnya karena mendapatkan kekayaan mendadak.

Pengangguran berdasarkan sifatnya

seseorang yang terkena PHK
ilustrasi PHK (unsplash.com/Christian Erfurt)

Related Topics