FINANCE

Tugu Insurance Kantongi Premi Rp 1,97 Triliun, Ini Penopang Bisnisnya

Laba tahun berjalan terkontraksi, ini penyebabnya.

Tugu Insurance Kantongi Premi Rp 1,97 Triliun, Ini Penopang BisnisnyaJajaran Pengurus Tugu Insurance/Dok Tugu Insurance
02 May 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) mencatatkan produksi premi bruto secara konsolidasian mencapai Rp 1,97 triliun, nilai itu naik sebesar 22,51 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,61 triliun. 

Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat menjelaskan bahwa hingga periode 31 Maret 2024, pencatatan produksi premi bruto konsolidasian mayoritas dikontribusikan oleh bisnis Fire & Property, lalu diikuti oleh Miscellaneous, Marine Hull dan Onshore yang secara konsisten dari tahun ke tahun memberikan hasil underwriting yang baik.   

Sehingga pendapatan underwriting konsolidasian lebih tinggi dari kenaikan premi bruto yang tercatat Rp 835,55 Miliar naik sebesar 38,07 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 605,17 miliar. 

"Kami bersyukur bahwa hingga 31 Maret 2024 pencatatan kinerja perseroan masih melebihi target yang telah ditetapkan", ucap Tatang melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Kamis (2/5).

Laba tahun berjalan terkontraksi

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) terus bertumbuh. (Dok. TUGU)

Selain itu, anak usaha dari Pertamina ini juga mencatatkan peningkatan dari pendapatan Investasi konsolidasian sebesar Rp 142,20 miliar naik sebesar 46,38 persen dibanding dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 97,14 miliar. Namun,  dari sisi pencatatan pencapaian total laba tahun berjalan mencapai Rp 241,66 miliar atau mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 924,14 miliar. 

Tatang menjelaskan, kontraksi laba itu disebabkan oleh pendapatan penyelesaian kasus Citibank N.A. Sedangkan, untuk kinerja laba tahun berjalan tanpa menyertakan penyelesaian kasus itu tetap mengalami kenaikan signifikan 327 persen menjadi Rp 241,6 miliar di kuartal I-2024. 

"Namun kiranya hal ini masih dapat disikapi optimis, mengingat dari sisi kinerja operasional baik dari bisnis asuransi maupun pengelolaan investasi periode ini mengalami peningkatan yang signifikan," katanya. 

Adapun di tahun lalu tercatat adanya pendapatan lain-lain dari penyelesaian kasus hukum antara Tugu Insurance dengan Citibank N.A sebesar Rp 1,1 triliun atau Rp867,63 miliar setelah pajak dan biaya lainnya. 

RBC Tugu Insurance kuat di 545%

Ilustrasi Kecelakaan ditanggung Asuransi/Dok MPM Insurance

Related Topics