NEWS

Menkes Beberkan Capaian Transformasi Sistem Kesehatan Dalam Negeri

Transformasi sistem kesehatan ini mencakup enam pilar utama.

Menkes Beberkan Capaian Transformasi Sistem Kesehatan Dalam NegeriMenteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. (Tangkapan layar)
06 January 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memaparkan sejumlah capaian transformasi kesehatan di dalam negeri. Upaya ini terus digencarkan seiring terjadinya krisis kesehatan sejak awal pandemi Covid-19. 

Budi Gunadi Sadikin, mengatakan dari tranformasi kesehatan yang sudah berjalan dan kini mulai memperlihatkan dampak baiknya di masyarakat. “Setiap kali ada krisis, Indonesia selalu berhasil memanfaatkan peluang krisis, untuk melakukan transformasi besar-besaran,” ujarnya dalam konferensi pers di YouTube Kemenkes, Kamis (5/1).

Transformasi ini mencakup enam pilar, yakni transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.

1. Transformasi layanan primer

Pos Kesehatan Kemenkes
Pos Kesehatan Kemenkes (Dok. Humas Kemenkes)

Transformasi layanan primer, menurut Menkes merupakan salah satu yang paling penting. Kemenkes berupaya memperkuat upaya promotif preventif sekaligus mendekatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat. “Kementerian Kesehatan ya mengusus orang sehat, bukan Kementerian Kesakitan yang mengurus orang sakit,” ujarnya.

Kemenkes merevitalisasi 300 ribu posyandu untuk lebih fokus pada upaya promotif preventif seperti skrining dan surveilans. Sasarannya juga diperluas, tak hanya ibu dan anak tetapi semua siklus hidup mulai dari bayi hingga lansia. “Kami juga merevitalisasi laboratorium kesehatan masyarakat, yang sifatnya memberikan layanan laboratorium, layanan kesehatan,” katanya.

Menkes menyebutkan sejumlah progres yang signifikan, seperti peningkatan temuan kasus TBC sebanyak 685.250 atau 70.7 persen dari estimasi 969.000 kasus; sampai akhir Desember sekitar 75,5 persen balita pertumbuhannya terpantau rutin di posyandu.

Kemudian, hingga November, 86,4 persen bayi usia 0-11 sudah dapat Imunisasi; 99.263 bayi baru lahir sudah di Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK); dan 2.289.871 siswa di 6.420 sekolah telah berpartisipasi dalam skrining 14 penyakit prioritas.

2. Transformasi layanan rujukan

Dua orang tenaga kesehatan berjalan di salah satu ruang perawatan Rumah Sakit Modular Pertamina di Jakarta, Jumat (6/8/2021).
ANTARA FOTO/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr/Handout/wsj

Related Topics