NEWS

Dorong Ketahanan Pangan, Presiden Resmikan Bendungan Randugunting

Bendungan ini dapat mengairi sekitar 650 hektare sawah.

Dorong Ketahanan Pangan, Presiden Resmikan Bendungan RanduguntingBendungan Randugunting, Blora, Jawa Tengah. (dok.Kementerian PUPR)
05 January 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo meresmikan Bandungan Randugunting di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Dengan selesainya pembangunan bendungan berkapasitas tampung hingga 14,4 juta meter kubik ini, maka diharapkan bisa segera dimanfaatkan masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan.

“Kita berharap dengan selesainya Waduk Randugunting ini, ketahanan pangan kita akan semakin baik, karena kunci dari ketahanan pangan adalah air yang akan selalu ada kalau kita memiliki waduk sebanyak-banyaknya,” ujar Joko Widodo seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Rabu (5/1).

Presiden menyatakan, bendungan ini dapat mengairi sekitar 650 hektare sawah yang berada di Kabupaten Blora, Pati, dan Rembang. Keberadaan bendungan ini, selain akan memperbaiki ketahan pangan, juga kemandirian pangan di wilayah sekitarnya.

Bendungan Randugunting sebagai penyuplai air

Bendungan Randugunting dibangun untuk menambah suplai air di daerah kering di sekitar Kabupaten Blora dan Rembang. Rencana itu sudah ada sejak tahun 90-an, namun baru mulai dibangun pada 2018 dan selesai pada awal tahun 2022. Adapun pembangunan bendungan ini menghabiskan biaya yang didanai dari APBN sebesar Rp880 miliar.

Menurutnya, pembangunan bendungan ini berjalan lancar  tanpa kendala teknis, baik terkait konstruksi maupun sosial, seperti pembebasan lahan.

“Kita tahu bahwa Blora dan Rembang ini termasuk rawan atau langka air. Nantinya bendungan ini bisa  memberikan suplai air baku 200 liter/detik dan irigasi 670 hektare, selain juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata,” ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimoeljono (4/1).

Selain penyediaan air baku dan irigasi, kbendungan dengan luas genangan sebesar 187,19 hektare ini juga akan berfungsi untuk mereduksi banjir sebesar 75 persen atau sebesar 81 meter kubik per detik dengan pengurangan luas areal terdampak banjir dari 4.604 hektare menjadi 2.285 hektare.

Berpotensi menjadi PLTS

Basuki juga menyampaikan Bendungan Randuguting juga berpotensi sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan sistem solar panel. “Bendungan ini memiliki potensi untuk solar energi. Jadi kita akan coba memasang floating solar panel di bendungan,” katanya.

Ia mencatat, saat ini terdapat 231 bendungan, jika ditambah 61 bendungan yang akan selesai 2024, maka jumlahnya akan menjadi 292 bendungan.

“Jika semua kita pasang floating solar panel, energi terbarukan akan bisa berkembang (dari bendungan),” tuturnya.

Related Topics