Jakarta,FORTUNE – Presiden Prabowo Subianto menyoroti besarnya bonus tantiem direksi hingga komisaris perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berpotensi mengurangi pendapatan ke negara.
Menurutnya, keberhasilan sebuah perusahaan terlihat dari return on asset (ROA) sekitar 5 hingga 12 persen. Namun yang terjadi di BUMN tidak demikian dan masih banyak perusahaan yang merugi. Atas dasar itulah Pemerintah membentuk Danantara sebagai pengawas dari BUMN.
“Aset yang dimiliki bangsa Indonesia yang berada di BUMN kita senilai lebih dari $1.000 triliun. Harusnya BUMN itu menyumbang (pendapatan) kepada kita (negara) minimal $50 miliar. Kalau $50 miliar, APBN kita tidak defisit. Karena itu saya memberi tugas kepada Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia untuk membereskan BUMN-BUMN kita,” jelas Prabowo pada Pidato Rancangan Undang-Undang APBN 2026 dan Nota Keuangan di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8).