Jakarta, FORTUNE - Ketidakpastian ekonomi global terus membayangi berbagai sektor usaha, termasuk industri waralaba. Apabila daya beli masyarakat terus tertekan, bisnis berbasis kemitraan ini juga berpotensi mengalami perlambatan.
Namun, Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Septo Soepriyatno, menilai waralaba justru bisa menjadi solusi untuk memperkuat fondasi ekonomi domestik. Menurutnya, sistem waralaba yang terstandarisasi serta mudah diakses dapat mendorong pertumbuhan wirausaha di dalam negeri.
"Kami harapkan waralaba dapat menjadi solusi memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui akses yang mudah untuk memulai usaha dan sistem bisnis yang terstandarisasi," ujar Septo dalam konferensi pers IFRA x ICE 2025, Rabu (16/4).
Septo mengungkapkan bahwa saat ini rasio kewirausahaan Indonesia baru mencapai 3,35 persen dari total angkatan kerja, masih tertinggal dari negara-negara maju yang rata-rata berada di atas 4%. Ia menargetkan, kontribusi pelaku usaha waralaba dapat tumbuh hingga mencapai 5% dari total tenaga kerja.
"Kami coba untuk menjangkau wilayah-wilayah dengan potensi besar, terutama di luar Pulau Jawa dan Sumatera," katanya.