Jakarta, FORTUNE - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama Delegasi Uni Eropa di Indonesia secara resmi memperkenalkan EU Investment Desk pada Selasa (30/9). Fasilitas ini dirancang sebagai pusat layanan untuk mempercepat realisasi investasi Uni Eropa di Indonesia.
Inisiatif ini hadir berbarengan dengan tuntasnya negosiasi Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan P. Roeslani, menyebut bagi Indonesia, kehadiran EU Investment Desk merupakan langkah signifikan menuju terwujudnya ekosistem investasi yang lebih responsif, transparan, dan mudah diakses.
"Tidak hanya bagi perusahaan multinasional skala besar, tetapi juga untuk UMKM," kata Rosan dalam keterangan resmi.
Ia menegaskan, “Tujuan kami adalah mengubah kepastian regulasi menjadi realisasi investasi. Kami ingin investor Eropa tidak hanya melihat peluang, tetapi juga kepastian dan keadilan.”
Rosan menambahkan, fasilitas ini diharapkan mampu mendorong masuknya foreign direct investment (FDI) bernilai tinggi yang membuka lebih banyak lapangan kerja. Indonesia, menurutnya, masih memiliki potensi besar dengan FDI yang baru menyumbang sekitar 1,6 persen dari PDB pada 2023.
“Angka ini menunjukkan pasar kita masih under-served oleh modal asing dan siap untuk tumbuh pesat,” katanya.
Dalam lima tahun terakhir, negara anggota Uni Eropa telah menanamkan investasi sebesar US$13,7 miliar dan menciptakan lebih dari 220 ribu lapangan kerja. Rosan menyebut capaian ini masih bisa ditingkatkan.
EU Investment Desk yang berlokasi di kantor Kementerian Investasi, Jakarta, juga akan menjadi ruang berbagi informasi regulasi dan praktik bisnis, sekaligus mempermudah investor Eropa dalam mengidentifikasi peluang investasi.
“Serta menyediakan wadah dialog yang terstruktur untuk memastikan reformasi kebijakan pemerintah dan kebutuhan pelaku bisnis tetap sejalan,” tambah Rosan.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi menilai, pendirian desk ini mencerminkan kepercayaan Eropa terhadap potensi Indonesia. “Kami melihat inisiatif ini lebih dari sekadar saluran investasi tetapi juga merupakan sarana untuk membangun kepercayaan, menyelaraskan kerangka regulasi, dan bekerja sama dalam nilai-nilai sosial yang penting: keberlanjutan, inovasi, dan pertumbuhan inklusif,” ujarnya.
Peluncuran tersebut turut diwarnai diskusi panel bertema “Membuka Potensi Investasi EU–Indonesia”, menghadirkan pemerintah, akademisi, serta pelaku usaha. Forum ini menjadi ajang pertukaran pandangan terkait peluang, tantangan, hingga strategi investasi berkelanjutan di Indonesia.
EU Investment Desk diharapkan menjadi tonggak baru dalam hubungan bilateral Indonesia–Uni Eropa, sekaligus memberi kepastian dan roadmap kebijakan bagi investor untuk merencanakan langkah bisnisnya di Tanah Air.