Amalia pun menyebut rata-rata harga beras di tingkat petani, penggilingan, grosir, dan eceran. Rata-rata harga beras di penggilingan turun sebesar 4,30 persen pada Januari 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. BPS juga mencatat, nilai tukar petani (NTP) mencapai 123,68 pada Januari 2025. NTP meningkat 0,73 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 122,78.
Menanggapi hal-hal tersebut, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengeklaim bahwa capaian ini merupakan hasil dari upaya sinergis berbagai pihak dalam meningkatkan produktivitas pertanian nasional.
“Peningkatan produksi ini tidak terlepas dari perbaikan infrastruktur irigasi termasuk pompanisasi, ketersediaan pupuk bersubsidi yang memadai, serta implementasi teknologi pertanian modern yang lebih efisien,” tutur dia dalam keterangannya, Jumat (7/2).
Dia pun mengapresiasi pencapaian ini sebagai bukti nyata efektivitas berbagai program strategis yang dijalankan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
“Peningkatan produksi beras ini menunjukkan keberhasilan langkah-langkah strategis Kementerian Pertanian dalam mendorong produktivitas,” kata Amran.
“Kami akan terus bekerja keras memastikan ketersediaan pangan nasional terjaga dengan baik,” sambung dia.
Amran juga mengeklaim bahwa keberhasilan ini dicapai lewat implementasi berbagai program unggulan seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi, perluasan areal tanam, serta mekanisasi pertanian.
“Program-program ini terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas lahan dan efisiensi usaha tani, sehingga berdampak langsung pada peningkatan hasil panen dan ketersediaan beras nasional,” ujar dia.
“Kami optimis, dengan dukungan penuh Bapak Presiden Prabowo, berbagai pihak terkait dan kebijakan yang tepat, Indonesia mampu mencapai swasembada pangan secepatnya dan menghentikan impor beras selamanya di masa mendatang,” tambah Amran.