Jakarta, FORTUNE - Jakarta telah memiliki moda transportasi modern yang menjadi kebanggaan ibu kota: MRT Jakarta. Namun, sedikit yang tahu bagaimana proyek ini sempat diragukan banyak pihak sebelum akhirnya terwujud.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, mengenang bagaimana peran Joko Widodo (Jokowi) dalam mewujudkan proyek ini saat mantan Walikota Solo itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Gagasan MRT Jakarta sebetulnya pertama kali dicetuskan oleh teknokrat B.J. Habibie pada 1985, ketika ia menjabat sebagai Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Setelah melalui berbagai kepemimpinan gubernur, barulah proyek ini benar-benar dieksekusi pada Oktober 2013 pada era kepemimpinan Jokowi.
Sebagai salah satu orang pertama di PT MRT Jakarta, Tuhiyat mengingat betapa rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap proyek ini. Banyak yang pesimistis, terutama setelah kegagalan proyek monorel yang meninggalkan tiang-tiang pancang terbengkalai di berbagai sudut kota, seperti Kuningan dan Senayan. Bahkan, tidak sedikit yang menggelar demonstrasi menentang proyek ini.
“Dari zero pada saat itu. Didemo banyak orang karena tidak akan jadi,” kata Tuhiyat kepada Fortune Indonesia tahun lalu.
Namun, di tengah kritik dan skeptisisme, Jokowi tetap menunjukkan kepercayaan penuh terhadap tim MRT. Ia sering mengunjungi kantor manajemen MRT di lantai 21 Wisma Nusantara, Jakarta, yang menjadi pusat perencanaan dan koordinasi proyek. Setiap Senin sore, Jokowi datang untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai rencana.