Jakarta, FORTUNE - Pemerintah terus berupaya mendorong penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sambil memikirkan pembengkakan pembayaran biayanya (cost overrun).
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo, mengatakan persoalan tersebut masih terus dibahas. Indonesia diminta untuk ikut turun tangan membiayai pembengkakan yang mencapai US$1,176 miliar atau setara Rp16,8 triliun sesuai temuan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini merupakan proyek investasi antara konsorsium Indonesia dan Cina melalui PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), serta didanai oleh pinjaman dari China Development Bank (CDB).
Di sisi lain, PT Kereta Api Indonesia (Persero) belum lama ini disetujui untuk mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp4,1 triliun untuk pendanaan cost overrun Proyek Kereta Cepat. BUMN transportasi itu merupakan leading consortium BUMN Indonesia yakni PT PSBI, yang kepemilikan sahamnya di KCIC mencapai 60 persen.