Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
china-bangun-jembatan-tertinggi-di-dunia-saingi-golden-gate-yang-ikonik.jpg
Jembatan Huajiang Grand Canyon di Provinsi Guizhou/Foto: China News Service

Jakarta, FORTUNE - Cina kembali mengukir sejarah dengan membuka mahakarya infrastruktur, jembatan Huajiang Grand Canyon di Provinsi Guizhou.
Jembatang yang menjulang di atas lembah pegunungan Guizhou, mulai dibuka untuk kendaraan pada 28 September.

Mengutip Xinhua, pemerintah daerah setempat pada Rabu (24/9) mengumumkan bahwa jembatan ini secara resmi ditetapkan sebagai jembatan tertinggi di dunia. Mulai dibangun pada Januari 2022, proyek raksasa ini menelan biaya sekitar 2,1 miliar yuan Cina atau kurang lebih Rp4,9 triliun.

Menjulang di ketinggian 625 meter di atas Sungai Beipan, jembatan dengan bentang utama 1,4 kilometer ini berdiri sembilan kali lebih tinggi dibandingkan Jembatan Golden Gate yang legendaris di San Francisco, California, Amerika Serikat. Pencapaian ini diklaim mempertegas posisi Cina sebagai pemimpin dalam pembangunan infrastruktur skala besar.

Proyek ambisius ini menghabiskan waktu lebih dari tiga tahun pengerjaan dan diwarnai dengan berbagai kesulitan teknis. Meski begitu, para insinyur berhasil menaklukkannya.

“Jembatan ini mencatat berbagai terobosan teknologi, terutama dalam desain tahan angin dan konstruksi di ketinggian ekstrem,” ujar Zhang Yin, kepala departemen transportasi provinsi.

Melansir China Daily, kehebatan karya ini dibuktikan dengan 21 paten resmi yang telah dikantongi. Bahkan, sejumlah inovasi teknisnya kini diadopsi sebagai standar baru dalam pembangunan jembatan di Cina.

Provinsi Guizhou sendiri telah lama dijuluki sebagai “surga jembatan”. Daerah bergunung ini memiliki lebih dari 32.000 jembatan yang sudah selesai maupun masih dalam tahap pembangunan, termasuk tiga jembatan tertinggi di dunia. Menariknya, hampir separuh dari 100 jembatan tertinggi di dunia berada di provinsi tersebut.

Dengan diresmikannya Jembatan Huajiang Grand Canyon, Guizhou tidak hanya memperkuat reputasinya sebagai pusat jembatan dunia, tetapi juga menghadirkan simbol kemajuan teknologi sekaligus ambisi besar Cina.

Selain memperlancar mobilitas, jembatan ini diyakini akan menjadi magnet wisata internasional berkat panorama spektakuler yang ditawarkannya. Jika dibandingkan dengan Indonesia, biaya pembangunan sekitar Rp 4,9 triliun ini setara dengan proyek Jakarta International Stadium (JIS)—sebuah stadion berstandar internasional yang menelan dana ± Rp 4,5 triliun. Perbandingan tersebut menggambarkan betapa besar skala investasi satu jembatan megah di Cina bila disejajarkan dengan pembangunan infrastruktur monumental di Tanah Air.

Editorial Team