Jakarta, FORTUNE — Pemerintah menyiapkan 75 wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas) baru untuk eksplorasi pada periode 2025–2027. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengambil langkah tersebut demi mengerek produksi nasional yang hingga September 2025 masih mencapai 605.000 barel minyak per hari dan 6,8 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD).
Laode Sulaeman, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dalam keterangan tertulisnya menyatakan Indonesia menjalankan program eksplorasi komprehensif dengan tawaran WK baru itu, sekaligus mengoptimalkan produksi melalui penerapan teknologi enhanced oil recovery (EOR) serta reaktivasi sumur dan lapangan idle bersama kontraktor dan mitra.
“Tantangan global seperti ketegangan geopolitik, disrupsi rantai pasok, dan dampak perubahan iklim yang semakin cepat menegaskan pentingnya ketahanan energi sebagai fondasi kemandirian nasional dan pertumbuhan berkelanjutan,” kata Laode, dikutip Selasa (28/10).
Pemerintah tidak saja berfokus pada peningkatan produksi migas, tapi juga mempercepat pembangunan infrastruktur energi domestik demi memperkuat sistem distribusi dan efisiensi pasokan.
Sejumlah proyek strategis tengah digarap, seperti jaringan pipa gas Cirebon–Semarang dan Dumai–Sei Mangke, serta pembangunan floating regasification unit (FRU) guna memperluas konektivitas dan menekan biaya logistik energi nasional.
