Jakarta, FORTUNE – Gelombang pandemi COVID-19 kembali ‘menyapu’ Eropa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan dalam seminggu terakhir (sebelum 13/11), penularan naik 7 persen dengan peningkatan kematian 10 persen. Data ini menjadikan Eropa sebagai satu-satunya wilayah di dunia yang mengalami peningkatan kasus infeksi dan kematian secara terus-menerus.
Mengutip The Guardian (14/11), hampir dua per tiga dari infeksi terbaru—sekitar 1,9 juta orang—berada di Eropa. WHO menyatakan peningkatan sudah terjadi di Eropa selama enam minggu berturut-turut, menandakan bahwa pandemi kembali merebak hampir di seluruh daratannya. Bahkan, beberapa negara sudah mengalami gelombang keempat atau kelima.
Para ahli sepakat bahwa peningkatan angka pandemi COVID-19 di Eropa disebabkan oleh kombinasi beberapa hal, yakni penyerapan vaksin yang rendah, berkurangnya kekebalan pada mereka yang sudah disuntik lebih awal, serta masyarakat yang mulai lalai dalam menerapkan protokol kesehatan pribadi saat pelonggaran pembatasan ketika musim panas tiba. Hal terakhir adalah penyebab paling besar.
Hans Kluge, Direktur regional WHO untuk Eropa, mengatakan semua tindakan preventif perlu dilakukan. “Vaksin telah bekerja sesuai harapan, mencegah terjadinya penyakit parah, dan terutama mencegah kematian. Namun, vaksin akan berdampak kuat hanya bila digunakan bersama tindakan pencegahan lainnya,” ujarnya pada The Guardian.