Jakarta, FORTUNE - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada kuartal III-2025 tumbuh lebih dari 41 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, dengan realisasi mencapai Rp279,4 triliun.
Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P. Roeslani, mengatakan ada tiga perusahaan besar yang menjadi pendorong utama capaian tersebut: PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dan PT MRT Jakarta.
Ketiganya berperan signifikan menggerakkan investasi strategis nasional, mulai dari sektor pertambangan hingga transportasi publik.
“Amman ini ada proyek terkait hilirisasi di bidang tembaga, bauksit, dan tembaga. Ada smelter tambahan,” kata Rosan saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (17/10).
Melalui langkah langkah tersebut, pemerintah berharap nilai tambah komoditas tambang Indonesia dapat meningkat signifikan dan membuka lebih banyak lapangan kerja di wilayah penghasil mineral.
Sementara itu, investasi Garuda Indonesia tecermin pada rencana pembelian 50 unit pesawat Boeing asal Amerika Serikat. Rencana tersebut menjadi bagian dari restrukturisasi besar Garuda setelah menerima suntikan dana US$400 juta atau sekitar Rp6,63 triliun dari PT Danantara Asset Management (Persero).
Sementara itu, MRT Jakarta memberikan kontribusinya melalui investasi pembelian gerbong kereta baru untuk mendukung proyek perpanjangan rute ke Stasiun Kota, yang ditargetkan beroperasi pada 2027.
Hingga saat ini, progres pembangunan rel dari Stasiun Bundaran HI ke Stasiun Kota telah mencapai 26,12 persen.
