Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
antarafoto-keterangan-pers-menko-perekonomian-terkait-kur-1751595142.jpg
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) memberikan keterangan pers terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan perkembangan ekonomi di Jakarta, Kamis (3/7/2025). Dalam konferensi pers tersebut, Airlangga Hartarto mengungkapkan plafon KUR perumahan dinaikkan sampai dengan Rp5 miliar untuk kontraktor UMKM. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Intinya sih...

  • Pemerintah Indonesia menawarkan US$34 miliar kepada AS sebagai strategi menjelang tenggat waktu tarif dagang.

  • Tawaran mencakup pembelian energi, produk agrikultur, dan investasi BUMN serta perusahaan nasional untuk meredam tarif resiprokal dari AS.

  • Kesepakatan ini diharapkan membuka jalan bagi kesepakatan dagang yang lebih adil.

Jakarta, FORTUNE - Pemerintah Indonesia meluncurkan langkah strategis bernilai US$34 miliar yang disodorkan kepada Amerika Serikat (AS) untuk meredam ancaman pengenaan tarif dagang tinggi. Tawaran ini diajukan menjelang tenggat waktu 9 Juli 2025, sebagai upaya proaktif mengamankan ekspor nasional dari potensi tarif hingga 32 persen.

Tawaran tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, usai memimpin rapat koordinasi lintas-sektor pada Kamis (3/7). Komitmen ini mencakup pembelian energi, produk agrikultur, serta investasi jangka panjang oleh BUMN dan lembaga investasi nasional, Danantara.

“Kami baru saja membahas rencana Indonesia untuk menyampaikan offer kepada Amerika terkait dengan tarif. Di dalamnya ada pembelian energi hingga US$15,5 miliar, agrikultur, dan investasi jangka panjang dari BUMN maupun Danantara,” kata Airlangga dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Kamis (3/7).

Langkah ini diambil di tengah tekanan dari AS yang berencana menerapkan tarif tinggi sebagai respons atas surplus perdagangan yang dinikmati Indonesia. Menurut data USTR, Indonesia mencatatkan surplus US$17,9 miliar terhadap AS sepanjang 2024.

Keseluruhan komitmen senilai US$34 miliar ini akan ditindaklanjuti dengan nota kesepahaman (MoU) yang akan ditandatangani pada 7 Juli mendatang dengan mitra-mitra strategis di Amerika Serikat.

Airlangga menyebut strategi ini sebagai wujud semangat, "Indonesia incorporated [dengan] sinergi antara pemerintah, regulator, dan pelaku usaha, baik BUMN maupun swasta, untuk merespons tantangan tarif secara kolektif.”

Dukungan penuh, kata Airlangga, juga datang dari Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan pentingnya tawaran ini. Skala komitmen Indonesia bahkan melampaui angka defisit yang dicatat oleh pihak AS.

“Defisit dagang AS dengan Indonesia US$19 miliar, tapi tawaran kita ke mereka justru lebih besar: US$34 miliar,” ujar Airlangga.

Kesepakatan ini mencakup kesiapan Indonesia meningkatkan impor bahan bakar dari AS. Selain itu, maskapai nasional Garuda Indonesia juga dikabarkan tengah menjajaki pembelian hingga 75 pesawat jet dari Boeing.

Airlangga menekankan pendekatan ini bertujuan membangun fondasi hubungan yang lebih kokoh, bukan sekadar solusi sementara.

“Langkah ini bukan hanya untuk menghindari tarif, tapi juga memperlihatkan bahwa kita siap membangun hubungan jangka panjang dengan Amerika Serikat, bukan hanya transaksional sesaat,” ujarnya.

Saat ini, tim negosiator Indonesia telah berada di Washington D.C., bergabung dengan delegasi dari India, Jepang, Uni Eropa, Vietnam, dan Malaysia. Pemerintah berharap, dengan pendekatan ini, Indonesia bisa memperoleh perlakuan dagang yang lebih baik dibanding Vietnam, yang tarifnya baru saja diturunkan AS dari 46 persen menjadi 20 persen.

Editorial Team