Jakarta, FORTUNE – Setelah tertunda setahun karena pandemi COVID-19, Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-26 (COP26) akhirnya resmi dibuka pada Minggu (31/10), di Glasgow, Skotlandia. Menelusuri perjalanan Perjanjian Paris yang berlaku sejak 2015 saat COP21 untuk membatasi emisi global, para pemimpin dunia berkumpul untuk mewujudkan ‘harapan terbaik terakhir’ dalam pencegahan dampak perubahan iklim.
Fortune.com pada Senin (1/11) memberitakan bahwa konferensi ini akan menetapkan komitmen baru. Diharapkan, muktamar tersebut membahas dukungan negara maju terhadap negara berkembang yang lebih miskin dengan pendanaan iklim. Sebab, ada janji belum terpenuhi: negara-negara maju telah setuju memberikan US$100 miliar kepada negara-negara berkembang untuk beradaptasi dengan perubahan iklim.
Patricia Espinosa, sekretaris eksekutif Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), mengatakan bahwa manusia kini sebenarnya dihadapkan dengan pilihan jelas. “Ini saatnya, sekarang juga,” ujarnya saat membuka konferensi dengan petikan puisi karya penyair Skotlandia, Robert Burns.