Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
20250618_140435.jpg
Media Talk Show "Tren dan Strategi Properti Kelas Menengah Atas: Relevansi di Masa Ketidakpastian" pada Rabu (18/6)/Dok. Fortune IDN/Desy Y.

Jakarta, FORTUNE - Pasar properti Indonesia menunjukkan dinamika menarik di tengah tekanan ekonomi global dan stagnasi pendapatan masyarakat. Laporan terkini dari Pinhome yang dipaparkan dalam talkshow "Tren dan Strategi Properti Kelas Menengah Atas: Relevansi di Masa Ketidakpastian" pada Rabu (18/6) mencatat tren harga rumah dan sewa berdasarkan data Pinhome Home Value Index (PHVI) dan Pinhome Home Rental Index (PHRI) untuk kuartal I 2025.

Menurut CEO dan Founder Pinhome, Dayu Dara Permata, minat masyarakat terhadap rumah kelas menengah atas dan mewah meningkat signifikan. “Lebih dari 50 persen pengguna Pinhome kini aktif mencari rumah di segmen menengah atas dan mewah, dengan pertumbuhan pencarian mencapai 22 persen dan 21 persen secara kuartalan,” katanya.

Di wilayah Jabodetabek, harga rumah untuk tipe 50–120 m² dan 121–200 m² cenderung stabil. Beberapa daerah seperti Tanjung Priok dan Cakung justru mencatat kenaikan harga masing-masing sebesar 5 persen dan 3 persen.

Sementara itu, wilayah Cilincing dan Kemayoran mengalami penurunan harga sebesar -6 persen dan -4 persen . Untuk rumah mewah tipe ≥201 m², tren kenaikan masih terjadi, termasuk di Cilandak dan Kelapa Gading, serta di Kota Bogor (4 persen ) dan Kabupaten Bogor (3 persen).

Tren serupa juga terlihat di luar Jabodetabek. Di Pekanbaru, harga rumah mewah (≥201 m²) naik hingga 17 persen, tertinggi secara nasional. Kenaikan juga terjadi di Mataram dan Kabupaten Lombok Barat sebesar 10 persen. Denpasar dan Badung mencatat pertumbuhan harga rumah sebesar 2–5 persen untuk tipe 55–200 m². Sebaliknya, Kota Semarang mencatat penurunan harga sewa di seluruh tipe rumah setelah sempat naik pada kuartal sebelumnya.

Editorial Team

Tonton lebih seru di