Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Begini Bentuk Rumah Subsidi 14 Meter, Harga Rp105 Juta

Bentuk rumah subsidi 14m.png
Ilustrasi rumah subsidi 14 meter persegi (Dok. Kementerian PKP)
Intinya sih...
  • Rumah subsidi 14 meter menjadi solusi kepemilikan hunian bagi MBR di perkotaan.
  • Ada dua tipe rumah: 1 kamar tidur (14m2) dan 2 kamar tidur (23,4m2), dengan spesifikasi teknis modern.
  • Harga rumah subsidi hanya sekitar Rp105 juta per unit dengan skema pembiayaan KPR subsidi bunga 5 persen dan DP 1 persen

Jakarta, FORTUNE - Bentuk rumah subsidi 14 meter menjadi salah satu topik hangat dalam diskusi publik. Kabarnya, konsep hunian mungil seluas 14 meter ini digadang-gadang menjadi solusi kepemilikan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), khususnya di kawasan perkotaan.

Gagasan tersebut tengah diusulkan oleh pihak swasta kepada Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Republik Indonesia. Bahkan, Menteri PKP Maruarar Sirait telah meninjau langsung prototipe rumah subsidi itu yang dibangun oleh Lippo Group di Plaza Semanggi, Jakarta.

"Rencananya rumah dengan desain tersebut akan dibangun di sejumlah kawasan sekitar perkotaan seperti di Bodetabek dan kota-kota besar lainnya. Sudah banyak pengembang yang juga berminat membangun rumah subsidi dengan konsep usulan dari Lippo ini," ujar Menteri PKP dalam keterangan resminya yang dikutip pada Jumat (13/6).

Spesifikasi dan bentuk rumah subsidi 14 meter

denah rumah subsidi  .png
Spesifikasi dan bentuk rumah subsidi 14 m (Dok. Kementerian PKP)

Lippo Group sebagai developer menghadirkan dua tipe rumah subsidi dalam bentuk mock up yaitu:

  1. Rumah 1 kamar tidur dengan luas bangunan 14 meter persegi dan luas tanah 25 meter persegi (2,6 x 9,6 meter).

  2. Rumah 2 kamar tidur dengan luas bangunan 23,4 meter persegi dan luas tanah 26,3 meter persegi (2,6 x 10,1 meter).

Kendati ukurannya terbatas, kedua tipe rumah subsidi diklaim telah dirancang dengan spesifikasi teknis modern dan fungsional. Struktur bangunan menggunakan beton bertulang, dengan atap berbahan rangka baja ringan dan spandek.

Dinding rumah terbuat dari bata ringan yang dilapisi mortar dan cat. Sementara itu, seluruh lantai telah dilapisi keramik.

Untuk kenyamanan penghuni, plafon rumah menggunakan gypsum. Sanitasi juga telah dilengkapi dengan kloset duduk, wastafel, shower, serta keran air di dapur. Rumah ini juga disiapkan dengan pasokan air dari PDAM atau sumur, serta daya listrik sebesar 900 watt.


Dibanderol seharga Rp105 juta

Konsep rumah subsidi ini ditujukan bagi generasi milenial yang ingin memiliki rumah pertama di kota dengan harga terjangkau. Maruarar menyatakan, harga rumah hanya sekitar Rp105 juta per unit dengan skema pembiayaan KPR subsidi bunga 5 persen dan DP 1 persen.

"Silakan bagi generasi milenial yang ingin melihat langsung konsep mock up rumah subsidi kekinian ini untuk datang ke Lobby Nobu Bank, Plaza Semanggi. Kami terbuka menerima kritik dan saran," katanya.

Menariknya, Maruarar juga mengumumkan bahwa ia akan membeli 10 unit rumah subsidi dari dana pribadi. Kemudian, rumah yang dibelinya akan diberikan secara gratis kepada guru, jurnalis muda, dan pelaku UMKM yang memenuhi syarat.

“Saya diberkati Tuhan, jadi saya akan beli 10 unit untuk diberikan kepada mereka yang berjasa namun kesulitan memiliki rumah,” ungkapnya.

Syarat utama penerima bantuan ini adalah belum pernah memiliki rumah. Selain itu, penerima memiliki batas penghasilan maksimal Rp12 juta bagi yang belum menikah dan Rp14 juta bagi yang telah menikah.

Masih berbentuk draft

Desain bentuk rumah subsidi 14 meter menjadi bagian dari upaya revisi terhadap tipe rumah subsidi yang sebelumnya dikenal sebagai tipe 36. Namun, usulan desain rumah ini masih dalam bentuk draft dan belum ditetapkan secara resmi.

Menurut Maruarar, rumah subsidi 14 meter diharapkan dapat menjawab persoalan kebutuhan hunian di tengah keterbatasan lahan dan meningkatnya urbanisasi. Ia juga menegaskan pentingnya partisipasi publik terutama generasi milenial dalam memberikan masukan terhadap desain rumah subsidi.

Dari sisi developer, Lippo Group menyatakan kesiapannya membangun rumah subsidi ini secara massal di wilayah Bodetabek dan kota-kota besar lainnya. Beberapa pengembang lain dikabarkan tertarik untuk mengadopsi desain ini karena efisiensinya.

Namun demikian, Maruarar menambahkan bahwa jika animo masyarakat terhadap rumah subsidi tipe 14 meter ini tidak besar, pengembang tetap akan melanjutkan pembangunan. Namun, rumah subsidi akan berubah status sebagai rumah komersial.

"Kalau tidak berhasil, rumah ini tetap akan dibangun. Namun statusnya berubah menjadi rumah komersial," pungkasnya.


Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ana Widiawati
EditorAna Widiawati
Follow Us