Jakarta, FORTUNE - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengungkapkan Indonesia membutuhkan investasi sebesar US$1,17 miliar atau sekitar Rp16.783 triliun untuk mencapai net zero emissions di sektor ketenagalistrikan pada 2060.
Angka itu termasuk investasi untuk memensiunkan pembangkit batu bara sebesar US$30,7 juta, serta pembangkit listrik tenaga gas dan minyak masing-masing US$10,351 juta dan US$213 juta. "Untuk bisa mencapai 587 GW power suplai di 2060 di mana 51 persennya berasal dari energi baru terbarukan, kita membutuhkan investasi dalam jumlah besar Jadi," ujarnya dalam Mandiri Investment Outlook 2022, Rabu (9/2).
Lebih lanjut, investasi Rp16,7 kuadriliun itu terdiri dari investasi untuk pembangkit sebesar US$1,043 miliar dan investai transmisi sebesar US$135 miliar. Dengan demikian, jika dihitung dari tahun ini, total investasi yang dibutuhkan untuk mencapai target net zero emissions di tahun 2060 mencapai US$29 miliar atau Rp415,98 triliun.
"Ini adalah peta jalan yang telah kita rencanakan dan kami berharap bisa menarik investor untuk datang dan bergabung dengan proyek yang dilakukan di Indonesia karena target yang kami miliki cukup ambisius untuk bisa diterapkan. Namun kita harus menjalankannya." jelasnya.