Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa tingkat inflasi pada Oktober 2025 mencapai 0,28 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) dan 2,86 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Inflasi 0,28 persen secara bulanan,” ujar Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers pada Senin (3/11).
Sebelumnya, hasil survei konsensus pasar yang dikumpulkan CNBC Indonesia dari sembilan lembaga memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) hanya akan naik tipis sebesar 0,02 persen (mtm) pada Oktober 2025.
Untuk inflasi tahunan, proyeksi pasar mematok kenaikan sekitar 2,6 persen, dengan inflasi inti diperkirakan tetap berada di kisaran 2,2 persen.
Sebagai perbandingan, pada September 2025 inflasi tercatat sebesar 0,21 persen (mtm) dan 2,65 persen (yoy), dengan inflasi inti di level 2,19 persen.
Pada periode Oktober, penurunan produksi cabai merah menjadi faktor yang turut mendorong kenaikan harga, karena pasokannya mencapai titik terendah sepanjang tahun.
Sebaliknya, produksi bawang merah meningkat di sejumlah wilayah. Sementara itu, permintaan telur ayam ras juga mengalami kenaikan, seiring pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis pemerintah.
