Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Rupiah & Inflasi Jadi Pertimbangan BI Pertahankan Bunga Acuan 4,75%

gedung Bank Indonesia (instagram.com/bank_indonesia)
gedung Bank Indonesia (instagram.com/bank_indonesia)
Intinya sih...
  • Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan sebesar 4,75% untuk Oktober 2025.
  • Keputusan ini didasarkan pada pertimbangan inflasi rendah dan nilai tukar Rupiah yang stabil.
  • BI-Rate telah turun 150 basis point sejak September 2024 hingga Oktober 2025 menjadi level terendah sejak tahun 2022.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 4,75 persen untuk periode Oktober 2025. Suku bunga deposit facility juga tetap 3,75 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 5,50 persen.

Gubernur BI, Perry Warjiyo menjelaskan, keputusan ini mempertimbangkan pertimbangan inflasi dan nilai tukar rupiah yang masih dibayangi oleh ketidakpastian global yang masih tinggi. Di sisi lain, perekonomian dunia diprediksi masih dalam tren melambat akibat dampak tarif Amerika Serikat (AS) yang mendorong ketidakpastian tetap tinggi.

“Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang tetap terjaga rendah dalam sasaran 2,5±1 persen, upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah yang sesuai dengan fundamental,” kata Perry  di Jakarta, Rabu (22/10).

Perry menyebut, BI-Rate sendiri telah turun sebesar 150 basis point (bps) sejak September 2024 hingga Oktober 2025 menjadi 4,75 persen. Perry menyebut level BI-Rate ini merupakan level terendah sejak tahun 2022.

Perry mengatakan, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September tercatat sebesar 2,65 persen (YoY) sedangkan untuk inflasi inti juga tetap rendah sebesar 2,19 persen (YoY) yang dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi serta didukung konsistensi suku bunga kebijakan moneter.

Sementara itu, inflasi kelompok volatile food (VF) juga meningkat menjadi 6,44 persen (YoY) didorong terutama oleh kenaikan harga komoditas cabai, bawang, beras, dan daging ayam ras seiring berakhirnya masa panen dan peningkatan biaya input produksi.

Nilai tukar Rupiah dinilai masih stabil di level Rp16.585/US$

ilustrasi rupiah
ilustrasi rupiah (Unsplash/Mufid Majnun)

Nilai tukar Rupiah juga dinilai tetap terkendali di tengah ketidakpastian global, didukung oleh kebijakan stabilisasi bank sentral. Nilai tukar Rupiah pada 21 Oktober 2025 tercatat sebesar Rp16.585/US$ atau menguat 0,45 persen (PtP) dibandingkan dengan level pada akhir September 2025.

Perry menambahkan, kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah terus diperkuat dengan intervensi di pasar off-shore melalui Non-Deliverable Forward (NDF) dan intervensi di pasar domestik melalui pasar spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

“Sejalan dengan itu, Bank Indonesia menetapkan suku bunga instrumen moneter valas yang kompetitif untuk menjaga daya tarik penempatan dana di Indonesia yang dapat mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah,” kata Perry.

Ke depan, lanjut Perry, nilai tukar Rupiah diprakirakan tetap stabil didukung komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan tetap baiknya prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Finance

See More

BRI Tuntaskan Penyaluran Dana SAL, Mayoritas Ke Sektor Produktif

22 Okt 2025, 18:29 WIBFinance