Ini Alasan Wisatawan Indonesia Makin Minati Private Trip ke Jepang
Jakarta, FORTUNE – Tren liburan kalangan menengah-atas Indonesia menunjukkan pergeseran signifikan, dengan perjalanan pribadi (private trip) ke Jepang menjadi primadona baru. Agen perjalanan Howliday Travel mencatat, permintaan paket private trip ke destinasi ini melonjak hingga 70 persen sepanjang semester pertama 2025 dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.
CEO Howliday Travel, Ferdiansyah, mengatakan perubahan ini menandakan adanya keinginan wisatawan mendapatkan pengalaman lebih personal.
“Wisatawan kini tidak hanya ingin mengunjungi Jepang, tapi ingin menikmati Jepang dengan cara yang sesuai dengan gaya mereka. Di sinilah private trip menjawab kebutuhan itu,” ujar Ferdiansyah dalam keterangannya, dikutip Senin (4/8).
Menurutnya, Jepang menjadi destinasi favorit karena menawarkan keseimbangan antara kekayaan budaya, keindahan alam, serta kemudahan akses belanja dan kuliner. Format private trip memungkinkan wisatawan menyusun jadwal perjalanan (itinerary) yang sepenuhnya sesuai minat mereka, tanpa terikat jadwal padat tur massal.
Tren ini didukung oleh data eksternal. Laporan SiteMinder’s Changing Traveller Report 2025 menempatkan Jepang sebagai destinasi internasional paling diminati wisatawan Indonesia, dengan proyeksi kunjungan mencapai 33 persen sepanjang tahun ini.
Data dari Japan National Tourism Organization (JNTO) juga mengonfirmasi lonjakan ini. Sebanyak 110.200 wisatawan Indonesia berkunjung ke Jepang pada Januari–Februari 2025, meningkat 38,6 persen dibandingkan dengan periode sama pada 2024.
Minat ini diperkirakan akan terus berlanjut, terutama menjelang musim semi (Maret–Mei) yang identik dengan bunga sakura, serta musim panas (mulai Juni) yang diramaikan berbagai festival dan pertunjukan kembang api di Tokyo, Kyoto, hingga Fukuoka.
Bagi yang mempertimbangkan opsi ini, berikut adalah sejumlah keunggulan utama dari private trip ke negara tersebut, tapi juga bisa diterapkan ke negara lain:
Itinerary sesuai keinginan: wisatawan dapat merancang jadwal perjalanan sesuai minat pribadi—mulai dari wisata kuliner, seni, alam, hingga budaya tradisional. Misalnya, kunjungan ke pulau seni Naoshima atau museum ukiyo-e di Matsumoto—semua bisa disusun dalam rencana yang fleksibel.
Ritme perjalanan mandiri: private trip memungkinkan Anda mengatur ritme perjalanan sendiri. Ada waktu lebih untuk santai menjelajah kawasan budaya, sesi fotografi, atau istirahat kapan pun diinginkan.
Efisiensi dan kenyamanan logistik: dengan pemandu khusus, seluruh kebutuhan logistik mulai dari reservasi kereta cepat, transportasi lokal, hingga jadwal kunjungan telah disiapkan.
Wawasan dari pemandu lokal profesional: mereka memahami budaya dan sejarah setempat secara terperinci.
Tingkat keamanan lebih tinggi: kehadiran pemandu lokal yang memahami sistem transportasi dan aturan setempat membantu meminimalkan risiko tersesat atau melakukan kesalahan budaya.
