Jakarta, FORTUNE - Analis Macro Strategy and Equity, Samuel Sekuritas Indonesia (SSI), Lionel Priyadi, menyatakan ketegangan Cina dan Taiwan beberapa waktu terakhir bisa mempengaruhi aktivitas perdagangan Indonesia.
Menurutnya, pengaruh tersebut berkaitan kerja sama dengan Jepang dan Korea Selatan di sektor manufaktur dan komoditas. “Tetapi potensi untuk berkembang menjadi perang sangat kecil karena ekonomi Cina sendiri tengah berada dalam kondisi yang buruk akibat lockdown Omicron yang masih berlanjut,” ujar Lionel kepada Fortune Indonesia, Kamis (11/8).
Namun demikian, dampak yang terjadi mungkin tidak signifikan. “Pasar menganggap aksi Cina di Taiwan tidak lebih dari sekedar gertak sambal saja. Kecuali, Taiwan memerdekakan diri secara formal, bisa terjadi perang besar di sana,” katanya.