Jakarta, FORTUNE – Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) langsung berlanjut setelah beroleh persetujuan dari pemerintah ihwal penyertaan modal negara (PMN).
PMN yang akan dialokasikan Rp4,3 triliun, digunakan untuk membayar kewajiban modal dasar dari konsorsium. Sementara, pinjaman dari China Development Bank (CBD) diperkirakan US$4,55 miliar atau setara Rp64,9 triliun.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kini sudah lebih dari 79 persen. “Bahkan, saat ini, rangkaian kereta atau Electric Multiple Unit (EMU) untuk proyek tersebut sudah memasuki tahap produksi di pabrik China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang di Qingdao, Cina, dengan sistem manajemen mutu terstandarisasi internasional ISO 9001,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (1/11).