Jakarta, FORTUNE - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengaku tak khawatir dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) terhadap potensi penumpang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Presiden Direktur KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan efek pemindahan Ibu Kota terhadap penurunan permintaan tidak begitu besar. Apalagi Jakarta masih akan menjadi pusat ekonomi, bisnis, dan perdagangan. Selain itu, ada juga pertumbuhan daerah industri di sepanjang trase yang dilalui KCJB.
KCIC menggandeng Pusat Pengujian, Pengukuran, Pelatihan, Observasi, dan Layanan Rekayasa Universitas Indonesia (POLAR UI) untuk melakukan proyeksi permintaan dari penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Riset ini dilakukan untuk mengetahui kondisi terkini atas tingkat permintaan dan prediksi penumpang selama pandemi Covid-19, hingga perubahan asumsi menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
Penelitian tersebut menunjukkan jumlah penumpang harian KCJB mencapai lebih dari 31 ribu, turun ketimbang hasil riset sebelumnya oleh LAPI ITB pada awal proyek yang mencapai 61 ribu. "Riset Polar UI sangat mempertimbangkan kondisi pandemi dan dampak turunannya," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (13/2).