Jakarta, FORTUNE - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan bakal mengucurkan suntikan modal sebesar Rp4,1 triliun untuk menambal kekurangan dana proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang digarap konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).
Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak Sumber Daya Alam dan Kekayaan Negara Dipisahkan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu, Kurnia Chairi, mengatakan dana tersebut akan disalurkan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) PT Kereta Api Indonesia (KAI).
"Untuk KCJB masalah apakah itu nanti akan dialokasikan, sepertinya sudah ada keputusan dari pemerintah dari perpres-perpres yang ada dapat memberikan dukungan kepada konsorsium BUMN melalui PT KAI," ujarnya dalam Bincang Bareng DJKN dan DJA, Jumat (12/8).
Meski demikian, Kurnia belum dapat membeberkan lebih jauh kapan PMN ini akan dicairkan. "Sedang kita bahas nanti apabila ada progres dari keputusan pemerintah terhadap KCIC akan kita sampaikan berikutnya," tandasnya.
Sebelumnya, pemerintah juga mengatakan bahwa pembengkakan biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung masih terus dikaji. Nantinya cost overrun tersebut akan dicantumkan dalam hasil kaji ulang studi kelayakan (feasibility study) dan bakal menentukan nilai pinjaman tambahan yang bakal diajukan kepada China Development Bank (CDB).
Pinjaman itu juga akan digunakan untuk menutup kekurangan dana untuk membangun kereta cepat. Terlebih, audit bertahap dari Badan Pengawas Keuanganan dan Pembangunan (BPKP) beberapa waktu lalu menaksir kenaikan ongkos pembangunan itu berada di kisaran US$1,1 miliar hingga US$1,9 miliar atau sekitar Rp16,4 triliun hingga Rp28,3 triliun.