Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. (dok. Kementan)
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. (dok. Kementan)

Intinya sih...

  • Mentan mengajukan tambahan anggaran Rp44,6 triliun untuk Kementerian Pertanian pada 2026.

  • Anggaran diperlukan untuk program pertanian strategis, perluasan lahan, pengembangan komoditas unggulan, dan peningkatan produksi impor.

  • Proyeksi target produksi pangan pada 2026 termasuk beras 33,8 juta ton, jagung 22,7 ton, dan daging ayam 4,34 juta ton.

Jakarta, FORTUNE - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengusulkan lonjakan anggaran kementeriannya untuk 2026 hingga lebih dari tiga kali lipat, dari pagu indikatif Rp13,75 triliun menjadi Rp44,64 triliun. Permintaan ini diajukan demi mendanai program strategis yang ditujukan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Usulan kenaikan fantastis tersebut disampaikan Amran dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR, Senin (7/7). Ia mengaku telah bersurat kepada Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas mengenai penyesuaian anggaran ini.

“Berkenaan dengan terbatasnya pagu indikatif, kami telah bersurat untuk mengusulkan penyesuaian pagu indikatif tahun anggaran 2026 dari Rp13,75 triliun menjadi Rp44,64 triliun,” kata Amran.

Menurut Amran, dana tersebut krusial untuk melanjutkan program yang berjalan pada 2025 (membutuhkan Rp29,37 triliun) serta mendanai ekspansi dan program baru. Perincian alokasi tambahan anggaran tersebut mencakup:

  • Program perluasan dan pengembangan (Rp10,7 triliun):

    • Perluasan cetak sawah dari 225.000 menjadi 275.000 hektare.

    • Penambahan bantuan benih jagung dari 300.000 menjadi 1 juta hektare.

    • Pengembangan komoditas perkebunan strategis seperti tebu, kelapa, dan kopi.

    • Peningkatan produksi komoditas substitusi impor seperti bawang putih, kedelai, dan gandum.

  • Belanja pegawai dan operasional (Rp5,2 triliun):

    • Membiayai gaji, tunjangan kinerja (tukin), dan biaya operasional penyuluh (BOP) setelah pengalihan status Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari pemda ke pusat.

Dengan suntikan dana tersebut, Kementan menargetkan peningkatan produksi signifikan pada 2026. Beberapa target utamanya meliputi:

  • Pangan pokok: beras 33,8 juta ton dan jagung 22,7 juta ton.

  • Hortikultura: aneka cabai 3,08 juta ton dan bawang merah 2 juta ton.

  • Perkebunan: kopi 785.000 ton, kakao 633.000 ton, dan kelapa 2,89 juta ton.

  • Peternakan: daging sapi/kerbau 514,07 ribu ton dan daging ayam 4,34 juta ton.

Ketua Komisi IV DPR, Titiek Soeharto, yang memimpin rapat, menyatakan dukungannya. Ia mengaku terkejut dengan kecilnya pagu awal Kementan dan menilai target swasembada pangan mustahil tercapai dengan anggaran sekecil itu.

“Kalau memang tidak cukup, bisa disampaikan ke Komisi IV. Kami akan dorong agar anggaran Kementerian bisa ditingkatkan lagi,” ujar Titiek.

Editorial Team