Microsoft telah menetapkan arah baru dengan memusatkan investasi ke sektor AI. Perusahaan mengalokasikan belanja modal hingga US$80 miliar tahun ini, sebagian besar digunakan untuk memperluas pusat data dan mengatasi kendala kapasitas dalam menjalankan layanan AI.
CEO Satya Nadella menyebutkan sekitar 20–30% kode dalam proyek internal Microsoft sudah dihasilkan oleh AI saat ini. Ia menggambarkan perusahaannya sebagai distillation factory yang bertugas menyederhanakan model AI besar menjadi solusi lebih ringan dan aplikatif untuk pengguna.
“Kami telah melakukan investasi besar dalam AI karena kami optimis tentang apa yang dapat dilakukannya untuk membantu orang, industri, dan masyarakat. Kami berkomitmen untuk menyatukan teknologi dan orang-orang guna menjadikan peran AI bertanggung jawab,” ujar juru bicara perusahaan dalam pernyataan resmi sebagaimana dikutip Forbes, Selasa (14/5).
Teknologi AI pun kini telah tertanam dalam berbagai produk utama Microsoft, termasuk Microsoft 365, Azure, dan Dynamics 365. Ini semua adalah bagian dari visi besar perusahaan untuk mendorong demokratisasi AI.
Namun, investasi masif yang dimabil Microsoft menuntut efisiensi di lini lain. Seperti halnya Google, yang juga telah memangkas ratusan karyawan tahun lalu, Microsoft tampaknya mengikuti jalur yang sama.
Microsoft berinvestasi besar di masa depan sambil mengencangkan ikat pinggang di sektor lain. Hanya saja, investasi besar ini tidak datang tanpa konsekuensi. Pengurangan jumlah tenaga kerja disebut sebagai langkah efisiensi biaya agar perusahaan tetap kompetitif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Meski berita PHK sering kali menimbulkan kekhawatiran, pasar merespons langkah ini dengan relatif tenang. Saham Microsoft sempat terkoreksi sebesar 2% pada perdagangan 13 Mei 2025, tapi tetap berada di posisi tinggi sepanjang tahun ini.
Saham terakhir tercatat diperdagangkan pada US$449,26, hanya terpaut tipis dari rekor sebelumnya di US$467,56. Microsoft juga mencatat kinerja keuangan yang solid dengan pendapatan kuartal terbaru mencapai US$70,07 miliar. Hasil ini memperkuat narasi bahwa investasi pada AI mulai membuahkan hasil.