Jakarta, FORTUNE - Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk melonggarkan pembatasan masing-masing negara demi pembukaan koridor perjalanan. Kerja sama ini bertujuan untuk memulihkan perekonomian.
Kesepakatan itu mengemuka saat Presiden Joko Widodo bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Sri Ismail Sabri Yaakob di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (10/11). Presiden Jokowi bersama PM Malaysia Sri Ismail membahas sejumlah isu, salah satunya pembukaan koridor perjalanan.
“Guna mendukung upaya pemulihan ekonomi, tadi kami juga sudah sepakat untuk dibuat travel corridor arrangement yang secara bertahap nanti akan kami membukanya satu per satu,” kata Presiden Jokowi.
Sebagai informasi, travel corridor arrangement merupakan skema pembukaan perbatasan dari suatu negara untuk memudahkan perjalanan bisnis maupun pariwisata bersama negara lainnya. Dalam skema ini, biasanya akan ada persyaratan-persyaratan khusus yang disepakati oleh kedua negara.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah warga negara Malaysia yang berkunjung ke Indonesia pada Januari-September 2021 mencapai 370.683 orang, atau turun 56,1 persen dari 845.248 orang pada periode sama tahun sebelumnya. Pada era sebelum krisis pandemi (Januari-September 2019), jumlah kunjungan warga Malaysia 2,25 juta orang.
Presiden Jokowi menambahkan, di luar soal koridor perjalanan, pemulihan ekonomi juga sedang terjadi dalam aspek perdagangan. Presiden mengatakan, pada Januari-Agustus 2021 ini, perdagangan Indonesia dengan Malaysia tumbuh 49 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu.