Mengutip situs resmi Food and Agriculture Organization (FAO), tema Hari Pangan Sedunia 2024 adalah 'Right to foods for a better life and a better future' atau "Hak atas pangan untuk kehidupan dan masa depan yang lebih baik".
Meskipun petani di seluruh dunia memproduksi cukup makanan untuk menyuplai kebutuhan lebih banyak orang daripada total populasi global, masalah kelaparan tetap ada. Saat ini, sekitar 733 juta individu di seluruh dunia mengalami kelaparan akibat berbagai faktor, seperti perubahan iklim yang ekstrem, konflik berkepanjangan, krisis ekonomi, kesenjangan sosial, dan dampak pandemi.
Masalah ini paling terasa bagi komunitas miskin dan rentan, yang sebagian besar terdiri dari rumah tangga petani. Situasi ini juga mencerminkan kesenjangan yang semakin besar, baik di dalam suatu negara maupun antarnegara.
Selain itu, makanan merupakan kebutuhan dasar manusia yang ketiga setelah udara dan air, sehingga setiap orang berhak mendapatkan akses terhadap pangan yang memadai. Hak asasi manusia, termasuk hak atas makanan, kehidupan, kebebasan, pekerjaan, dan pendidikan, diakui dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia serta perjanjian internasional yang memiliki kekuatan hukum.
Hari Pangan Sedunia pada 16 Oktober juga mendorong aksi global dari pemerintah, organisasi internasional, masyarakat sipil, hingga individu, untuk bersama-sama menghadapi tantangan ketahanan pangan. Di Indonesia, berbagai kampanye dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi pangan lokal, mengurangi pemborosan makanan, dan mendukung pertanian berkelanjutan.