Jakarta, FORTUNE - Radia Corporation resmi memperkenalkan pesawat WindRunner dalam debut publiknya di Paris Air Show pada 16 Juni mendatang. Penampilan perdana ini menandai kemunculan pesawat terbesar di dunia dalam hal panjang dan volume kargo.
WindRunner memiliki panjang 356 kaki (sekitar 108 meter), jauh melampaui Antonov An-225 Mriya yang legendaris dengan panjang 276 kaki (sekitar 84 meter). Pameran kedirgantaraan bergengsi yang digelar di Bandara Paris-Le Bourget (LBG) ini menjadi panggung utama bagi WindRunner, yang langsung mencuri perhatian para profesional industri. Demikian dilaporkan Aviation A2Z, Senin (9/6).
Pesawat yang diperuntukkan untuk logistik berat ini dirancang dengan ruang kargo sebesar 7.700 meter kubik, WindRunner mengungguli pesawat angkut lain seperti Airbus BelugaXL yang hanya mampu menampung 2.209 meter kubik. Dimensi masif ini membuka peluang baru bagi transportasi barang berukuran super besar, mulai dari bilah turbin angin hingga satelit dan kendaraan militer.
Terkait pesawat ini, Mark Lundstrom, Pendiri dan CEO Radia, mengatakan peswat ini memberi peran penting di industri,
"WindRunner bukan sekadar sebuah pesawat; ini adalah respons global terhadap salah satu masalah logistik paling mendesak di zaman kita," ujarnya dalam laman resmi Radia.
Radia Corporation—didirikan sembilan tahun lalu oleh mantan insinyur MIT dan Boeing—awalnya mengembangkan WindRunner khusus untuk mengangkut bilah turbin angin sepanjang 344 kaki (sekitar 105 meter). Namun, seiring waktu, potensi pesawat ini meluas ke berbagai sektor strategis.
WindRunner dilengkapi empat mesin dan mampu terbang di ketinggian hingga 41.000 kaki dengan jangkauan maksimum 1.240 mil (sekitar 2.000 km). Sayapnya membentang sepanjang 261 kaki (sekitar 79 meter) dan dapat melaju hingga kecepatan Mach 0,6 (sekitar 740 km/jam). Meski detail teknis lengkap belum dipublikasikan, para pengamat industri memperkirakan Radia akan mengungkap spesifikasi mesin dan kemampuan tambahan selama pameran.