Poin Penting Saat Melakukan Isolasi Mandiri

Jakarta, FORTUNE – Pandemi Covid-19 tak kunjung usai. Dalam beberapa bulan terakhir. Jumlah kasus positif di Indonesia justru meningkat kembali. Pemerintah mulai mengambil langkah darurat dengan membatasi berbagai aktivitas masyarakat, termasuk sektor perekonomian. Fokus masyarakat akhirnya diarahkan lagi pada sektor kesehatan.
Peningkatan kasus berujung banyak rumah sakit di sejumlah kota mulai kewalahan. Tanda bahaya seolah-olah terkirim dari berbagai fasilitas kesehatan di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Denpasar, untuk menyebut beberapa. Untuk menyiasati penumpukan di rumah sakit, Badan Kesehatan Dunia, atau WHO, menganjurkan opsi isolasi mandiri.
Lokasinya bisa di rumah atau apartemen. Pilihan disarankan bagi penderita dengan gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali. Dikutip dari IDN Times, berikut beberapa poin yang perlu diperhatikan untuk melakukan isolasi mandiri yang benar.
Isolasi mandiri
Isolasi mandiri dilakukan oleh orang yang terinfeksi virus korona agar tidak menulari orang lain. Isolasi mengharuskan seseorang dengan gejala--atau tanpa gejala--Covid-19 untuk berdiam diri di rumah, menahan diri untuk bepergian demi alasan apa pun. Selain itu, isolasi mandiri juga diperuntukkan bagi mereka yang baru saja mengalami kontak dengan orang yang terpapar virus Corona.
Kita boleh merasa sehat. Namun, kalau tes Covid-19 menunjukkan hasil positif, maka kita tetap harus menjalani isolasi mandiri sekurangnya 14 hari. Selain itu, kita wajib memberikan informasi kepada Satgas Covid-19 atau Puskesmas terdekat mengenai isolasi mandiri yang dijalani.
Saat melakukan isolasi mandiri, kita tetap perlu mendapat perawatan. Konsultasi dokter jarak jauh dapat menjadi pilihan meski petugas kesehatan juga dapat mendatangi lokasi isolasi mandiri.