Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Profil Bimo Wijayanto.png
Potret Bimo Wijayanto (Dok. YouTube Kemenkeu RI)

Intinya sih...

  • Bimo Wijayanto dilantik sebagai Dirjen Pajak menggantikan Suryo Utomo pada 23 Mei.

  • Bimo memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, termasuk gelar doktoral dan pengalaman kerja di berbagai kementerian dan lembaga.

  • Menurut LHKPN tahun 2021, Bimo memiliki total kekayaan sekitar Rp6,67 miliar.

Usai kabar pelantikannya sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak yang baru, profil Bimo Wijayanto mulai menarik perhatian publik. Bimo dilantik menjadi Dirjen Pajak menggantikan Suryo Utomo pada Jumat, (23/5).

Tidak sendirian, Bimo dilantik bersama dengan Djaka Budi Utama sebagai Dirjen Bea Cukai. Pelantikan dilakukan secara resmi oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani.

Lantas, bagaimana perjalanan karier Bimo Wijayanto? Anda bisa mencari tahu dengan membaca artikel berikut hingga tuntas.

Profil Bimo Wijayanto

Bimo Wijayanto lahir pada 5 Juli 1977 di di Ngada, Nusa Tenggara Timur. Pendidikan menengahnya ditempuh di SMA Taruna Nusantara Magelang, sekolah bergengsi yang banyak melahirkan pemimpin nasional.

Bumo melanjutkan pendidikan tinggi ke Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta Ia menempuh studi Akuntansi dan meraih gelar sarjana pada 2000.

Komitmennya terhadap pendidikan berlanjut di Australia. Ia berhasil menyelesaikan program MBA di University of Queensland pada 2005. Dari sana, ia berhasil meraih gelar doktoral bidang Ekonomi di University of Canberra pada 2015.

Tidak hanya itu, Bimo menjalani pendidikan Postdoctoral Fellowships-Inaugural HadiSoesastro Prize-Australia Awards di National Center for Social and Economic Modeling (Natsem) and Duce Center of International Development (DCID), Duke University, Amerika Serikat.

Perjalanan karier

Membahas profil Bimo Wijayanto belum lengkap tanpa mengulas perjalanan kariernya. Setelah menamatkan pendidikan sarjana, Bimo memulai karier di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada 2003.

Ia menempati sejumlah posisi strategis di lingkungan DJP dan Kementerian Keuangan hingga tahun 2010. Kariernya kemudian berkembang di lintas kementerian dan lembaga.

Pada 2016 hingga 2020, Bimo aktif sebagai Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Presiden (KSP) dengan lingkup kerja di bidang politik, keamanan, serta isu-isu sosial dan ekologi strategis. Selanjutnya, ia menjabat sebagai Asisten Deputi Investasi Strategis di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dari 2020 hingga 2024.

Posisi terakhir Bimo sebelum kembali ke DJP adalah sebagai Sekretaris Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Selain di pemerintahan, Bimo juga aktif di sektor korporasi. Ia menjabat sebagai Komisaris Independen PT Phapros Tbk sejak 2022 dan menjadi anggota Komite Audit PT Asuransi Jasindo sejak 2019.

Harta kekayaan

Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2021 yang dilaporkan pada Maret 2022, Bimo Wijayanto memiliki total kekayaan sekitar Rp6,67 miliar. Sebagian besar kekayaannya berasal dari aset properti di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kekayaaan Bimo mencakup lima bidang tanah dan bangunan dengan total nilai sekitar Rp5,8 miliar. Ia juga memiliki satu unit mobil Toyota Fortuner tahun 2017 senilai Rp370 juta.

Bimo juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp200 juta, serta kas dan setara kas senilai Rp300 juta. Dalam laporan tersebut, tidak tercatat adanya utang.

Penunjukan Bimo sebagai Dirjen Pajak datang di tengah momentum penting reformasi perpajakan. Ia diharapkan dapat mendorong percepatan implementasi sistem Coretax, yang menjadi bagian dari digitalisasi administrasi perpajakan di Indonesia.

Selain itu, Bimo juga dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan rasio pajak serta memperluas basis perpajakan. Dengan latar belakang akademik dan pengalaman birokrasi yang luas, Bimo diharapkan mampu menjawab tantangan tersebut dengan pendekatan berbasis data, teknologi, dan integritas.

Kehadiran Bimo tidak hanya membawa harapan baru bagi reformasi birokrasi di lingkungan DJP, tetapi juga memberikan sinyal positif bagi dunia usaha dan masyarakat luas terhadap komitmen pemerintah dalam membangun sistem perpajakan yang lebih adil, efisien, dan berkelanjutan.

Demikian profil Bimo Wijayanto, Dirjen Pajak yang baru. Semoga informasi ini bermanfaat!

Editorial Team