Membahas profil Lee Jae Myung tentu tidak boleh melewatkan perjalanan kariernya. Sebagai pengacara, Lee dikenal vokal dalam membela hak asasi manusia terutama hak kelompok marginal dan pekerja kecil.
Setelah hampir dua dekade mengabdi di dunia hukum, Lee memutuskan terjun ke dunia politik melalui Partai Uri pada 2005. Partai Uru kemudian berkembang menjadi Partai Demokrat Korea (Democratic Party of Korea atau DPK).
DPK merupakan partai berhaluan progresif dan liberal dengan akar kuat dalam perjuangan demokrasi, keadilan sosial, serta hak asasi manusia. Partai ini juga merupakan rumah politik tokoh-tokoh penting Korea Selatan, seperti Kim Dae Jung dan Moon Jae In.
Pada 2010, Lee terpilih sebagai Wali Kota Seongnam. Ia langsung menarik perhatian publik lewat kebijakan-kebijakan progresif seperti seragam sekolah gratis dan program pendapatan dasar universal.
Popularitasnya kian menanjak saat ia menjabat sebagai Gubernur Provinsi Gyeonggi pada 2018. Kepemimpinannya selama pandemi Covud-19 juga menuai pujian karena keberaniannya memberikan bantuan keuangan universal kepada warga meskipun berseberangan dengan kebijakan pemerintah pusat.
Lee sempat mencalonkan diri dalam Pilpres 2017, tapi kalah dalam konvensi partai dari Moon Jae In. Ia kembali maju dalam Pilpres 2022 dan kalah tipis dari Yoon Suk Yeol.
Setelah itu, Lee tetap aktif berpolitik. Ia terpilih sebagai anggota parlemen dan menjabat sebagai Ketua Umum DPK pada 2022.