Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan program hilirisasi nikel di Indonesia telah berada pada arah yang tepat. Hal ini ditinjau dari ekosistem pembuatan baterai listrik yang mulai terbangun di Indonesia.
"Menurut saya, hilirisasi nikel sudah pada rel yang benar," kata Bahlil dalam acara Minerba Expo 2024 di Balai Kartini, Jakarta, dikutip Selasa (26/11).
Ia menuturkan, Indonesia siap untuk ekspor prekursor baterai kendaraan listrik untuk produsen kendaraan listrik dunia asal Amerika Serikat, Tesla. Prekursor merupakan material bahan baku baterai kendaraan listrik yang membentuk katode.
"Bulan ini kita prekursor sudah langsung kita ekspor ke Amerika, ke produk Tesla, bulan ini," ujar Bahlil.
Selain itu, Indonesia juga memiliki pabrik yang mampu memproduksi baterai listrik dengan kapasitas 10 gigawatt di Karawang, Jawa Barat. Pabrik yang dimaksud yakni PT Indonesia Battery Corporation (IBC).
"Sekarang kita membangun ekosistem baterai mobil [listrik], sekarang baterainya sudah ada 10 giga di Karawang," kata dia.
Bahlil membeberkan, pemerintahan di era Prabowo akan fokus untuk membangun hilirisasi nikel ke arah produk jadi. Hal ini juga termasuk akan memperluas hilirisasi ke sektor mineral dan batu bara (minerba).