Jakarta, FORTUNE - Di tengah dinamika politik Jepang yang penuh gejolak, Sanae Takaichi menciptakan sejarah baru. Politisi berhaluan konservatif berusia 64 tahun itu resmi terpilih sebagai perdana menteri perempuan pertama Jepang setelah memenangkan pemungutan suara di parlemen pada Selasa (21/10).
Kemenangan Takaichi datang di tengah situasi politik yang tidak stabil, di mana dukungan publik terhadap Partai Demokrat Liberal (LDP) sempat merosot akibat skandal dana politik dan konflik internal. Terpilihnya Takaichi menjadi momentum baru bagi partai berkuasa untuk mengembalikan kepercayaan publik sekaligus memperkuat arah kebijakan nasional.
Langkah Takaichi juga menandai babak baru dalam sejarah pemerintahan Jepang yang selama lebih dari tujuh dekade didominasi oleh laki-laki. Simak profil Sanae Takaichi, latar belakang politik, kabinet baru, serta tantangan ekonomi dan diplomasi yang dihadapinya dalam memimpin Negeri Sakura.
