Jakarta, FORTUNE - Simpanan masyarakat di perbankan tercatat dalam tren tumbuh melambat saat bulan suci Ramadan hingga Lebaran 2025. Kondisi ini seakan mencerminkan kondisi ekonomi dalam negeri yang tertekan dan penuh ketidakpastian.
Hal itu tercatat dalam data analisis Uang Beredar yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI) yang mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan hanya tumbuh 4,7 persen (yoy) di Maret 2025. Pertumbuhan ini lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan DPK pada Februari 2025 yang mencapai 5,6 persen (yoy).
Apalagi, bila dirinci lebih dalam, DPK khusus kepemilikan perorangan hanya tumbuh 1,1 persen (yoy). Padahal pada momen lebaran biasanya simpanan masyarakat akan naik seiring dengan pembagian Tunjangan Hari Raya (THR).
“Fenomena ini tidak serta-merta mencerminkan bahwa tabungan masyarakat habis untuk konsumsi, namun lebih kompleks —didorong oleh kombinasi antara peningkatan konsumsi– serta meningkatnya tekanan biaya hidup, dan pergeseran portofolio ke aset yang dianggap lebih aman dan menguntungkan, seperti emas,” kata Chief Economist Permata Bank Josua Pardede kepada Fortune Indonesia di Jakarta, Jumat (25/4).