NEWS

Relaksasi PPKM Dorong Kenaikan Belanja Masyarakat

Angka belanja di Pulau Jawa topang pemulihan.

Relaksasi PPKM Dorong Kenaikan Belanja MasyarakatShutterstock/By Natee Photo
03 September 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Mandiri Institute menilai, relaksasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM ) Darurat telah meningkatkan angka belanja masyarakat.

Data Mandiri Spending Index (MSI) menunjukkan, indeks nilai belanja masyarakat pada tanggal 1 Agustus 2021 turun tajam hingga ke level 73,3. Namun demikian, seiring dengan relaksasi PPKM, belanja masyarakat menunjukkan pembalikan arah. 

Berdasarkan data tanggal 15 Agustus, indeks belanja masyarakat menunjukkan tanda pemulihan. Pada pertengahan Agustus indeks frekuensi belanja masyarakat mulai naik ke level 97,3. Demikian pula halnya dengan indeks nilai belanja yang naik ke level 79,7. 

"Dalam beberapa minggu ke depan, seiring dengan relaksasi PPKM, kami melihat bahwa tren pemulihan belanja akan terus berlanjut," kata Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono dalam publikasi kajian Mandiri Institute di Jakarta, (30/8). 

Angka belanja pulau Jawa topang pemulihan

Dalam laporan tersebut juga tercatat, angka belanja masyarakat di Pulau Jawa terus meningkat. Hal ini menunjukkan pemulihan yang cepat seiring dengan diturunkannya tingkat PPKM di berbagai propinsi di Pulau Jawa. 

Tercatat, indeks nilai belanja di Pulau Jawa pada 15 Agustus mencapai 73,4 naik atau naik dari 63,8 pada tanggal 1 Agustus 2021. Faktor menurunnya kasus Covid-19 juga dinikai mendorong kenaikan belanja di Jawa. Tentunya hal ini membuat masyarakat relatif lebih berani untuk melakukan aktivitas ekonomi. Sementara itu, indeks belanja di luar Pulau Jawa menunjukkan tren yang sedikit menurun namun tetap berada level tinggi. 

Pemulihan belanja terjadi di setiap lapisan masyarakat

Tercatat, dari tiga kelompok masyarakat yang dibagi berdasarkan penghasilan bawah, menengah, dan atas, seluruhnya menunjukkan kenaikan dalam belanja masyarakat. Namun demikian, belanja kelompok masyarakat menengah mengalami kenaikan drastis. 

"Hingga tanggal 15 Agustus 2021, indeks belanja kelompok menengah yaitu mereka yang memiliki penghasilan sekitar Rp 8,4 juta per bulan menunjukkan angka 110,5 persen. Artinya belanja kelompok ini sudah berada pada tingkat sebelum pandemik Januari 2020," kata Teguh. 

Sementara itu kelompok bawah juga mengalami kenaikan. Selain pelonggaran mobilitas, dukungan pemerintah terhadap kelompok ini dalam bentuk perlindungan sosial juga berdampak positif bagi kelompok bawah. 

Related Topics