Jakarta, FORTUNE - Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) memprediksi belanja Pemilu akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 0,2 persen pada 2023 dan 0,27 persen pada 2024.
Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro (PKEM) BKF Kemenkeu Abdurohman mengatakan pertumbuhan tersebut berasal dari belanja Pemilu baik yang dikeluarkan pemerintah melalui APBN maupun para calon legislatif yang akan berlaga di Pemilu 2024.
"Itu agak sedikit mengkompensasi risiko dari downside risk pelemahan (ekonomi global) 2023, sehingga untuk 2023 kami masih optimis PDB akan berada di sekitar 5,1 persen, [dan] 2024 sebesar 5,2 persen," ujarnya di Grand Aston Hotel, Puncak, Bogor, Senin (25/9).
Menurut Abdurohman, belanja Pemilu yang akan tecermin pada komponen konsumsi pemerintah adalah anggaran untuk KPU dan Bawaslu yang mencapai Rp11,52 triliun pada 2023 dan Rp15,87 triliun pada 2024.
"Dampak langsungnya akan tambah ke pertumbuhan konsumsi pemerintah dalam komponen PDB," katanya sambil menambahkan bahwa tambahan konsumsi pemerintah secara kasar pada 2023 mencapai 0,75 persen, dan 2024 sekitar 1 persen.