6 Hal Penting Soal Skema TKDN Laptop yang Digodok Pemerintah
Pemerintah ingin tumbuhkan industri lokal lewat TKDN laptop.
Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan segera mengeluarkan skema perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN laptop.
Sebelumnya, Kemenperin sudah menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No.22/2020 tentang Ketentuan Tata Cara Perhitungan Nilai Tingkat Komponen dalam Negeri Produk Elektronika dan Telematika. Untuk tahun ini, skema yang akan rilis secara khusus akan mengatur TKDN laptop.
Ada banyak hal yang mesti Anda ketahui mengenai skema TKDN untuk laptop. Mulai dari perkembangan proses penyusunannya, bocoran jenis skema perhitungan TKDN, hingga tujuan dari regulasi tersebut ke depannya.
Untuk mengetahui informasinya secara lebih mendalam, mari simak ulasan berikut ini!
1. Skema akan Segera Diharmonisasi
Menurut Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier, saat ini rancangan legal regulasi skema TKDN untuk laptop sedang diteliti. Setelah proses, akan ada tahapan harmonisasi.
Selain Kemenperin, penyusunan skema itu melibatkan sejumlah pihak. “Proses penyusunan (Skema TKDN) laptop telah mendapatkan masukan dari para pelaku usaha dan akademisi,” ujar Taufiek kepada Fortune Indonesia, Kamis (5/8).
2. Ada 2 Skema Perhitungan TKDN Laptop
Berdasarkan rancangan Permenperin mengenai TKDN untuk laptop, terdapat 2 skema perhitungan, yakni:
- Skema Manufaktur
Skema pertama terdiri dari TKDN Barang yang berbobot 70% dan TKDN Pengembangan dengan bobot 30%. Lebih lanjut, TKDN Barang memakai metode perhitungan full costing; sedangkan TKDN Pengembangan terbagi menjadi lini produksi (pabrik), kepemilikan merek, piranti lunak, desain industri, desain tata letak, dan perangkat lunak (software).
- Skema Investasi
Di sisi lain, perhitungan skema investasi berlandaskan kontribusi perusahaan terhadap pengembangan inovasi di dalam negeri, sesuai dengan nilai investasi perusahaan.
3. TKDN Laptop untuk Tumbuhkan Industri dan Investasi
Menurut data Kemenperin per Mei 2021, nilai impor laptop mencapai lebih dari US$500 juta, naik 107% daripada periode sama pada 2020. Namun, itu lebih kecil dibandingkan impor laptop pada 2018 dan 2019 yang masing-masing mencapai US$1 miliar dan US$1,1 miliar.
Sesuai dengan Program Substitusi Impor 35% Kemenperin pada 2020, pemerintah bermaksud menumbuhkan industri dan investasi industri laptop dalam negeri. Regulasi TKDN laptop merupakan salah satu cara untuk mewujudkan tujuan itu.
4. Regulasi TKDN Laptop Ini untuk Pengadaan Pemerintah
Menurut Taufiek, regulasi yang Kemenperin siapkan kali ini akan menjadi acuan regulasi perhitungan TKDN laptop khusus untuk pengadaan pemerintah. Lewat cara itu, pemerintah berharap industri laptop lokal bakal menguat.
“Apabila hal itu dapat berkelanjutan, maka diharapkan terjadi pendalaman struktur di industri laptop yang saat ini baru dalam tahap perakitan komponen laptop,” ujarnya.
5. Skema TKDN Laptop Beri Pilihan ke Produsen
Dengan 2 skema--yakni Skema Manufaktur dan Skema Investasi--produsen laptop asing dan lokal memiliki opsi berbeda untuk mengembangkan inovasi industri dalam negeri. Taufiek menambahkan, “Perusahaan dapat memilih menggunakan skema manufaktur atau skema investasi, sesuai dengan karakteristik perusahaan.”
6. Sektor Swasta Diimbau Cintai Produk dalam Negeri
Lantas, bagaimana dengan sektor swasta? Apakah skema perhitungan TKDN laptop itu akan berlaku juga untuk mereka?
Jawabannya, tidak.