NEWS

Presiden Turki: Serangan di Polandia Bukan Ulah Rusia

Presiden Turki memerintahkan investigasi lanjutan.

Presiden Turki: Serangan di Polandia Bukan Ulah RusiaIlustrasi Konflik rusia-ukraina. Shutterstock/Tomasz Makowski
16 November 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Bali, FORTUNE - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan tak setuju dengan tuduhan yang menyebut Rusia sebagai dalang di balik jatuhnya rudal di Polandia, sebagaimana spekulasi sejumlah pihak.

“Perihal ini, saya perlu menghormati pernyataan yang Rusia berikan, yang mengatakan ini tak terkait dengan mereka,” kata Erdogan di konferensi pers pada Rabu (16/11) di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua. “Presiden Amerika Serikat, Joe Biden juga menyatakan misil itu bukan buatan Rusia.”

Erdogan sempat menyebut tentang dugaan kesalahan teknis di balik insiden itu. Dus, ia pun pun mendorong pelaksanaan penyelidikan lebih lanjut supaya tak terburu-buru menuding satu pihak.

Yang jelas, ia tetap mengutuk pelaku di balik aksi itu, karena sudah menelan dua korban jiwa–yakni anak-anak. “Menjadi tanggung jawab mereka (pelaku) atas setiap tetes darah,” katanya. “Siapapun di belakang (aksi) terorisme itu, mereka tak akan luput dari kesusahan.”

Imbauan dari Jokowi

Dalam konferensi pers sore ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bela sungkawa terkait tragedi di Polandia. Ia pun meminta seluruh pihak untuk tetap tenang dan tidak memperburuk situasi.

“Perang hanya membawa penderitaan. Oleh karena itu, kita harus menghentikannya. Dan Presiden Joe Biden telah mengatakan misil itu tak mungkin berasal dari Rusia,” jelasnya.

Adapun, misil di Turki meledak di Jalan Istiklal, yang tengah dipenuhi masyarakat setempat dan para turis pada Selasa (15/11).

Pernyataan Rusia

Adapun, Kementerian Pertahanan Rusia juga sudah membantah adanya misil Rusia yang dilontarkan ke Polandia. Menurut Juru Bicara lembaga itu, Dmitry Peskov, ia tak punya informasi soal ledakan di sana, dilansir dari Reuters.

Selain itu, melalui saluran Telegram, Head of Permanent Mission of Russia, Dmitry Polyansky mengatakan, “Ada upaya untuk memprovokasi bentrokan militer langsung antara NATO dan Rusia, dengan segala konsekuensinya bagi dunia.”

Sebagai catatan, jikalau sewaktu-waktu ada serangan Rusia ke Polandia, itu bisa memperburuk konflik antara Rusia dan Ukraina. Sebab anggota NATO berkomitmen terhadap pertahanan kolektif.

Biden sendiri telah menemui sejumlah pemimpin yang ada di G20 Summit Indonesia guna membahas soal tragedi itu. Anggota NATO dari Jerman, Kanada, Belanda, Spanyol, Italia, Prancis, dan Inggris datang. Ditambah Jepang dan perwakilan di luar NATO, yakni Uni Eropa.

Related Topics