Berisiko Celaka, Tesla Akan Tarik Lebih dari 50 Ribu Mobil Listrik

Jakarta, FORTUNE - Tesla Inc. dilaporkan akan menarik lebih dari 50 ribu mobilnya di Amerika Serikat (AS). Aksi tersebut diambil karena timbul risiko keselamatan berkendara pada puluhan ribu unit tersebut.
Mobil-mobil yang ditarik dipasangi perangkat lunak full-self-driving—atau swakemudi penuh—versi beta. Nah, fitur tersebut memungkinkan kendaraan untuk mengalami rolling stop atau suatu kondisi yang membuat mobil bergerak perlahan saat berada di persimpangan tanpa perlu sepenuhnya berhenti.
Berbagai model Tesla bermasalah
The National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) mengatakan penarikan mobil Tesla mencakup Model S dan Model X keluaran 2016-2022, serta Model 3 buatan 2017-2022. Satu lagi, yakni Model Y buatan 2020-2022.
NHTSA menambahkan, fitur bernama FSD Beta membuat kendaraan berjalan perlahan di persimpangan tanpa berhenti lebih dahulu, dikutip dari Reuters, Kamis (3/2).
"Tesla akan melakukan pembaruan perangkat lunak over-the-air yang menonaktifkan fungsi rolling stop," kata NHTSA.
Hingga berita ini diturunkan, tidak ada pernyataan dari Tesla. Perusahaan besutan Elon Musk tersebut tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pekan lalu, Tesla mengatakan jumlah kendaraan FSD Beta di Amerika Serikat meningkat dari beberapa ribu pada akhir September 2021 menjadi hampir 60.000. Tesla telah menguji versi yang lebih baik dari perangkat lunak mengemudi otomatisnya di jalan umum.
Namun, Tesla dan regulator mengatakan fitur tersebut tidak membuat mobil menjadi otonom. Pada 27 Januari 2022, Tesla mengatakan tidak mengetahui adanya klaim garansi, kecelakaan, cedera atau kematian terkait dengan penarikan tersebut.
Kepada badan keamanan, Tesla mengatakan telah merilis versi terbaru FSD Beta untuk memperkenalkan fungsi rolling stop pada 20 Oktober 2021. Untuk menggunakan fitur tersebut, kendaraan harus melaju di bawah 5,6 mil (9 km) per jam dan tidak ada mobil, pejalan kaki atau pengendara sepeda yang terdeteksi di dekat persimpangan.
Meskipun demikian, fitur baru pada mobil Tesla tampaknya melanggar undang-undang (UU) negara bagian yang mengharuskan kendaraan untuk berhenti total dan mengharuskan pengemudi untuk memilih mode Asertif. Fitur itu menarik perhatian di media sosial dan mendorong NHTSA untuk mengajukan pertanyaan kepada Tesla.
Menurut laporan cacat yang diajukan, Tesla mengatakan telah bertemu dengan staf NHTSA pada 10 Januari dan 19 Januari tahun ini. Pertemuan itu untuk membahas fungsionalitas yang termasuk parameter operasional. Pada 20 Januari 2022, Tesla menyetujui penarikan.