Jakarta, FORTUNE - Tesla Inc. mengkonfirmasi kesepakatan untuk membeli nikel dari induk usaha PT Vale Indonesia Tbk (INCO), Vale SA. Hal itu tertera di antara kontrak pasokan logam lainnya yang disampaikan Tesla dalam laporan tahunan tentang dampak global perusahaan.
Mengutip Bloomberg, laporan yang dirilis pada Jumat pekan lalu itu memuat pandangan paling komprehensif yang diberikan Tesla tentang kaitan bisnis perusahaan dengan pemasok logamnya— topik yang semakin diminati karena permintaan industri otomotif global untuk baterai kendaraan listrik (EV) telah melebihi pasokan.
Tak seperti kebanyakan produsen mobil listrik lainnya, Tesla telah berusaha untuk memproduksi sel baterai sendiri dan membeli bahan baku langsung dari produsen logam.
Tesla mendaftarkan Vale sebagai pemasok langsung nikel untuk baterai di mana sumber logamnya berasal dari lokasi tambang terintegrasi yang mencakup smelter di Kanada.
Laporan tersebut juga merinci perjanjian dengan produsen seperti Albemarle Corp., Livent Corp. dan China's Sichuan Yahua Industrial Group Co. untuk pasokan lithium.
Tesla berharap proporsi mineral yang bersumber langsung dari tambang bisa terus bertumbuh untuk produksinya ketika rantai pasokan baterai pemain pasar kendaraan listrik terus meningkat. Kini Tesla telah memiliki kesepakatan dengan sembilan perusahaan pertambangan dan kimia untuk memasok lebih dari 95 persen lithium-nya, lebih dari setengah kobaltnya dan lebih dari sepertiga nikelnya.