Jakarta, FORTUNE - Bagai alat pelacak, aplikasi PeduliLindungi dapat memantau posisi Anda secara real-time jika telah mengantongi izin mengakses lokasi ponsel sepanjang waktu—menimbulkan ketidaknyamanan di kalangan pengguna. Ditambah lagi dengan adanya kasus kebocoran data masyarakat belum lama ini.
Apalagi, kini berbagai tempat mewajibkan pemindaian kode bar melalui aplikasi PeduliLindungi, seperti mal, perkantoran, bioskop, pasar, kepolisian resor, perpustakaan umum, hingga wacana implementasi di lingkungan sekolah. Bahkan menurut Menteri Kesehatan per Senin (20/9), Budi Gunadi, dalam sehari ada delapan juta masyarakat yang menggunakan PeduliLindungi.
“Dan situsnya sudah dikunjungi lebih dari 40 juta per hari,” ujarnya, dikutip IDN Times, Selasa (28/9).
PeduliLindungi juga akan terintegrasi dengan aplikasi ternama seperti Grab, Tokopedia, Gojek, Traveloka, Tiket, DANA, Cinema XXI, LinkAja, Alodokter, GetWell, Good Doctor, Halodoc, KlikDokter, Klinik Go, Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, YesDok, hingga Jaki.
Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mencetuskan agar PeduliLindungi dikemas sebagai alat pembayaran digital. Sayangnya, wacana itu menuai kritik karena banyak aspek PeduliLindungi yang masih perlu diperbaiki, entah dari segi fungsi, performa, ataupun perlindungan datanya—yang juga diamini oleh Budi.