Bank Sentral Rusia Mulai Lirik Sistem Perbankan Syariah

Upaya menarik investor dan warga Muslim Rusia.

Bank Sentral Rusia Mulai Lirik Sistem Perbankan Syariah
Ilustrasi keuangan syariah. Shutterstock/kenary820
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Ototitas Keuangan Rusia sedang menyusun undang-undang baru yang akan melegalkan dan mengatur perbankan islam atau syariah di negara itu.

Utamanya, perbankan syariah akan diperkenalkan di empat republik mayoritas Muslim sebagai bagian dari percontohan, termasuk Chechnya, Dagestan, Tatarstan dan Bashkiria Rusia.

Mengutip middleeastmonitor pada Rabu (20/7), penerapan sistem yang berupa lembaga perbankan nonkredit itu akan berfungsi sebagai Financing Partnership Organisations (FPO), menawarkan produk keuangan syariah untuk warga Muslim Rusia, seperti yang diberitakan Kommersant.

Dalam laporannya, Kommersant menambahkan bahwa FPO akan berada di bawah yuridiksi Bank Sentral Rusia, yang akan mengawasi operasi mereka.

Upaya memikat investor

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (15/7), Ketua Komite Duma Negara di Pasar Keuangan, Anatoly Aksakov mengatakan: “Kami telah lama menerima banyak permintaan yang relevan dari para aktivis di Bashkiria, Tatarstan, Chechnya, dan republik lain di Kaukasus Utara.”

“Inisiatif ini mendapat perhatian karena beberapa negara di Timur Tengah dan Asia telah menunjukkan minat mereka untuk berinvestasi di wilayah Rusia ini, tetapi mereka tidak melakukan investasi ini karena alasan agama,” kata Aksakov, menambahkan.

Langkah itu dilakukan di tengah sanksi Barat terhadap bank-bank negara Rusia sebagai tanggapan atas operasi militernya di Ukraina. Ini juga dipandang sebagai upaya untuk memikat investor alternatif dari negara-negara Muslim.

Tahun lalu  Komite Duma Negara di Financial Markets dilaporkan membentuk kelompok kerja di bidang keuangan Islam, yang bertujuan untuk merangsang investasi dari UEA dan negara-negara Muslim lainnya.

Sektor perbankan Islam global dikatakan tumbuh pada tingkat tahunan 14 persen dan diperkirakan bernilai US$1,99 triliun, terhitung sebanyak enam persen saham dalam industri perbankan global non-Islam.

Negara-negara mayoritas Muslim seperti Qatar, Turkiye, Arab Saudi, Malaysia, UEA, Kuwait dan Pakistan menyumbang sebagian besar aset perbankan Islam, yakni 93 persen. Bank Islam pertama yang didirikan di luar dunia Muslim adalah di Inggris pada tahun 2004.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M