Forum H20, Kemenag Ajak 104 Delegasi Dunia Bahas Jaminan Produk Halal

Merumuskan strategi mendorong pasar halal global.

Forum H20, Kemenag Ajak 104 Delegasi Dunia Bahas Jaminan Produk Halal
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin. (dok. Setwapres)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Agama (Kemenag) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) akan menggelar forum Halal 20 (H20). Hajatan yang menjadi bagian dari Presidensi Indonesia dalam ajang G20 ini akan digelar di Semarang, Jawa Tengah.

“H20 berlangsung mulai 17 sampai 19 November 2022 dengan mengusung tema Global Halal Partnership for a Robust Sustainable Future,” kata Kepala BPJPH, Muhammad Aqil Irham, di Jakarta, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (15/11).

Dalam forum H20, BPJPH mengundang perwakilan 104 Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) dari 40 negara, sejumlah duta besar serta perwakilan kementerian/lembaga pemangku kepentingan. Acara ini rencananya akan dibuka langsung oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

“Wakil Presiden Ma’ruf Amin dijadwalkan akan membuka sekaligus menyampaikan keynote speech dalam H20,” imbuh Aqil.

Kerja sama JPH di pasar global

Aqil meyakini penyelenggaraan H20 bertujuan untuk memperkuat, mempromosikan, dan mengembangkan kerja sama jaminan produk halal (JPH) dalam pasar global atas dasar saling pemahaman, penerimaan, dan menguntungkan. 

“Karenanya, dalam forum ini juga akan dilakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MOU) serta Mutual Recognition Agreement (MRA) antara BPJPH dengan sejumlah LHLN disaksikan Wapres Ma’ruf Amin,” katanya.

Aqil menambahkan Forum H20 juga akan membahas sejumlah isu global terkait jaminan produk halal. Mulai dari aturan saling keberterimaan sertifikasi halal untuk percepatan kerja sama ekspor impor produk. 

“Forum ini diharapkan dapat melahirkan strategi bersama untuk meningkatkan produktivitas pasar halal global,” ujarnya.

Masa depan industri halal Indonesia

Masa depan industri halal Tanah Air diprediksi cerah dan potensial untuk dikembangkan. Setelah meraup US$184 miliar pada 2020, industri halal Indonesia diproyeksikan meningkat 14,96 persen menjadi US$281,6 miliar pada 2025.

Proyeksi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tersebut selaras dengan data "State of the Global Islamic Economy Report Tahun 2022" yang memperkirakan pengeluaran total umat Muslim global mencapai US$2,8 triliun pada 2025 atau meningkat 7,5 persen (CAGR). 

Laporan tersebut juga memperkirakan total pengeluaran umat muslim global pada 2022 akan tumbuh 9,1 persen yang berasal dari 6 sektor riil ekonomi syariah.

"Antara lain, sektor makanan dan minuman halal, modest fashion, kosmetika, farmasi, media dan rekreasi, serta travel," demikian isi laporan tersebut, dikutip Selasa (15/11).

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) dalam "Indonesia Halal Market Reports 2021/2022" mencatat potensi kontribusi ekonomi syariah sebesar total US$5,1 miliar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Salah satu kontributor utamanya adalah ekspor produk halal, di samping beberapa hal lain seperti pertumbuhan penanaman modal asing serta substitusi impor.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia