Harga Tiket Pesawat Bikin Biaya Umrah Melambung

Penyelenggara umrah minta pemerintah turun tangan.

Harga Tiket Pesawat Bikin Biaya Umrah Melambung
Kedatangan jemaah haji di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatera Barat, Jumat (15/7). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Sekjen Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Farid Al Jawi menyampaikan keluhan terkait kenaikan harga tiket pesawat. Hal itu juga berdampak pada naiknya harga paket ibadah umrah hingga mencapai 67 persen dibandingkan sebelumnya.

"Range kenaikannya antara 1,5 juta sampai 2,5 juta. Ini tentunya sangat memberatkan karena kadang penyelenggara juga mengambil keuntungan tidak sebesar itu," katanya dalam dialog virtual di YouTube  IDX Channel, dikutip Rabu (3/8).

Farid juga mengungkapkan, kenaikan harga paket umroh berkisar Rp2 juta sampai dengan Rp3 juta. "Jadi umrah rata-rata kita pakai di hotel bintang tiga itu sekitar Rp27 juta sampai Rp28 juta, dengan kenaikan ini mungkin menjadi sekitar Rp30 juta sampai Rp31 juta," katanya. Adapun untuk paket hotel bintang lima dari harga Rp32 juta bisa menjadi sekitar Rp34 juta hingga Rp35 juta. 

Penyelenggara umrah dan maskapai harus kompak

source_name

Menyoal kenaikan harga, kata Farid, perlu ada sosialisasi kepada masyarakat, sehingga tidak ada persepsi negatif yang timbul akibat kebijakan tersebut sebab para penyelenggara telah menjual paket lebih awal dengan harga yang sudah disepakati. Dia menilai, kebijakan ini berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara karena terkesan menaikkan harga secara tiba-tiba tanpa konfirmasi terlebih dahulu.

Selama ini kenaikan harga paket perjalanan umroh menuai beragam respon dari masyarakat. Ada yang menerima, tetapi tak sedikit pula yang keberatan.

"Kalau masyarakat tidak bisa menerima artinya ini menjadi dampak bagi kami, kami akan dianggap tidak profesional, kami dianggap tidak amanah, sehingga akan membuat industri haji dan umrah ini dinilai masyarakat kurang baik," ujarnya.

Farid menyampaikan, perlu ada diskusi terkait berapa kenaikan harga yang layak. Pihak maskapai dan penyelenggara umrah juga semestinya duduk bersama untuk koordinasi, sehingga kenaikan yang terjadi tidak dilakukan secara sepihak.

"Sehingga dengan kenaikan ini dirasa sangat berat. Bagi kami jika memang ini menjadi usaha kita bersama, tentunya para stakeholder termasuk penerbangan itu sama-sama berkomunikasi sehingga bisnis ini bisa tumbuh bersamaan," katanya.

Pemerintah diminta kendalikan harga tiket pesawat

Ilustrasi keberangkatan haji/Dok. haji.kemenag.go.id

Di sisi lain, Farid memahami maksud dari kebijakan tersebut sebagai imbas kenaikan bahan bakar avtur dan nilai dolar yang tinggi. Penyelenggara umrah pun meminta pemerintah untuk turun tangan untuk mengendalikan harga tiket pesawat.

"Tentunya kami meminta pemerintah turun tangan untuk mengendalikan harga penerbangan, sehingga tidak terkesan masyarakat yang menjadi korban," kata Farid.

Pihaknya pun sudah menyurati Kementerian Perhubungan untuk mengambil tindakan agar penyelenggara dan masyarakat tidak merasa dirugikan

"Kami sudah meminta kepada Kementerian Perhubungan tentunya melalui surat untuk bisa menetralisir atau menunda di beberapa waktu ke depan. Karena umrah peminatnya sangat tinggi. Bahkan dengan harga yang tinggi, tiketnya pun langka," ujarnya. 

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Daftar Emiten Buyback Saham per Mei 2024, Big Caps!
Pacu Dana Murah, CASA BTN Capai 50,1%
Pabrik BATA Purwakarta Tutup, Asosiasi: Pasar Domestik Menantang