Wisata Muslim RI Peringkat ke-2 Global, Kalah dari Malaysia

Ceruk pasar berpotensi hingga US$ 225 miliar pada 2028.

Wisata Muslim RI Peringkat ke-2 Global, Kalah dari Malaysia
Masjid Agung Baiturrahman di Banda Aceh. Shutterstock/FREDOGRAPHY.ID
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE- CrescentRating kembali merilis Global Muslim Travel Index (GMTI). Pada edisi ke-7 perilisan laporan tersebut, mengungkapkan penelitian dan wawasan komprehensif untuk membantu pemangku kepentingan melayani wisatawan Muslim dengan lebih baik.

Pada GMTI 2022, Indonesia naik dua peringkat dari tahun lalu. Pariwisata Indonesia menempati posisi ke-2 bersama Arab Saudi dan Turki. Sementara, Malaysia masih bertahan di peringkat pertama. 

”Dengan pembenahan serius, saya percaya, mengejar Malaysia bukanlah hal yang mustahil," kata pengamat pariwisata, Taufan Rahmadi, dalam keterangannya, dikutip Kamis (2/6).

Berikut daftar lengkap Global Muslim Travel Index (GMTI) 2022.

1. Malaysia (74)

2. Indonesia (70)

2. Arab Saudi (70)

2. Turki (70)

5. Uni Emirat Arab (66)

6. Qatar (64)

7. Iran (63)

7. Yordania (63)

9. Bahrain (62)

9. Singapura (62)

9. Uzbekistan (62)

12. Brunei (61)

12. Mesir (61)

12. Oman (61)

12. Kuwait (61)

12. Maroko (61)

17. Pakistan (60)

17. Tunisia (60)

19. Libanon (56)

19. Maladewa (56)

Potensi pasar wisatawan muslim

source_name

Sejalan dengan itu, Taufan menggarisbawahi, pelayanan dan fasilitas yang ramah terhadap pelancong Muslim jadi salah dua kunci utama. Menurutnya, ceruk pasar wisatawan muslim tidaklah kecil. Proyeksi perkembangan pasarnya mencapai 230 juta pelancong, dengan perputaran uang hingga US$ 225 miliar pada 2028.

"Data menunjukkan pelancong muslim terus bertambah, dengan perputaran uang yang signifikan. Kita berada di jalur yang tepat saat ini,” ujarnya.

Sementara itu, sejak 2017 kriteria dan subkriteria GMTI telah berkembang mengikuti perkembangan pasar perjalanan halal. Laporan tersebut juga telah memperhitungkan tren keseluruhan dalam ruang perjalanan dan gaya hidup.

Mengikuti tren saat ini, ACES model telah ditingkatkan untuk mempertimbangkan inisiatif oleh destinasi guna mendorong pariwisata berkelanjutan. Masing-masing bidang utama dinilai menggunakan pengukuran kuantitatif di beberapa kriteria. 

Tak hanya itu, setiap skor kriteria diturunkan menggunakan beberapa subkriteria. Lebih dari 50 kumpulan data digunakan untuk dikompilasi pada skor GMTI berdasarkan model ACES 3.0.

Kriteria pemeringkatan GMTI

source_name

Mengutip laporan GMTI 2022, kriteria pemeringkatan GMTI didasarkan pada "CrescentRating model ACES," yang diresmikan dalam laporan GMTI 2017. Model ACES mensyaratkan empat bidang utama guna memungkinkan destinasi menarik lebih banyak pelancong Muslim.

Pertama, kemudahan akses ke tempat tujuan, ini memengaruhi 10 persen skor penilaian. Hal ini mencakup kebijakan visa, persyaratan masuk wilayah tersebut, konektivitas, transportasi, dan infrastruktur.

Kedua, komunikasi internal dan eksternal oleh destinasi wisata. Memengaruhi 20 persen skor penilaian, poin ini termasuk pemasaran destinasi, kecakapan komunikasi, dan kesadaran pemangku kepentingan.

Ketiga, situasi di tujuan perjalanan. Mengisi 30 persen skor penilaian, faktor ini meliputi keamanan, batasan keyakinan warga lokal, kedatangan pengunjung, iklim yang mendukung, serta praktik keberlanjutan.

Terakhir, layanan yang disediakan tujuan wisata halal dengan beban 40 persen skor penilaian. Ini termasuk kebutuhan pokok, seperti makanan halal dan fasilitas salat, layanan utama di hotel dan bandara, serta pengalaman unik.

Tak hanya itu, GMTI 2022 juga memuat peringkat 20 besar negara non-Organisasi Kerja Sama Islam. Berikut daftar lengkapnya. 

1. Singapura (62)

2. Taiwan (52)

3. Thailand (51)

3. Inggris Raya (51)

5. Hong Kong (50)

6. Jepang (45)

6. Afrika Selatan (45)

8. Filipina (43)

8. Amerika Serikat (43)

10. Australia (42)

10. Spanyol (42)

12. Prancis (41)

12. Jerman (41)

12. Irlandia (41)

15. Bosnia dan Herzegovina (40)

16. Georgia (39)

16. Italia (39)

16. Korea Selatan (39)

16. Tanzania (39)

20. Kenya (38)

Secara regional, Asia Barat dan Afrika Utara merupakan wilayah dengan peringkat teratas pada GMTI 2022. Hal ini disebabkan kedua wilayah tersebut terutama terdiri dari tujuan mayoritas Muslim. Asia Barat, termasuk Turki dan negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC).

Tujuan utama di Afrika Utara adalah Mesir dan Maroko. Asia Tenggara, dengan pembangkit tenaga perjalanan halal Malaysia dan Indonesia, mengikuti mereka di tempat ketiga. Asia Tengah, yang dipimpin Uzbekistan, terus meningkatkan skornya.

Ini memiliki potensi untuk menyalip daerah lain untuk jadi wilayah teratas. Amerika Selatan dan Amerika Tengah adalah tujuan perjalanan dengan peringkat terendah pada GMTI 2022.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia