Ekspansi Pasar, Bank Jago Resmikan Unit Usaha Syariah

Bank Jago menawarkan layanan syariah berbasis aplikasi.

Ekspansi Pasar, Bank Jago Resmikan Unit Usaha Syariah
Bank Jago. (Dok. Bank Jago)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Jago Tbk. resmi melakukan ekspansi pasar dengan mendirikan unit usaha syariah (UUS) untuk segmen mass market berdasarkan prinsip syariah. Jago Syariah ini akan masuk ke layanan bank digital Jago dengan menawarkan solusi keuangan yang berfokus pada kehidupan nasabah.

Direktur Utama Jago, Karim Siregar, dalam keterangan resminya, Kamis (23/9) mengatakan inspirasi pendirian Jago Syariah adalah kondisi masyarakat yang makin terbiasa memakai teknologi digital, termasuk saat mengakses layanan perbankan. Menurutnya, pandemi Covid-19 telah mengakselereasi kebiasan penggunaan teknologi tersebut secara masif.

“Kami menyediakan pilihan bagi mereka yang punya preferensi dilayani melalui produk dan jasa layanan perbankan syariah,” kata Kharim.

Pengembangan aplikasi bank Jago syariah saat ini sudah masuk tahap final. Menurutnya, aplikasi syariah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi segmen nasabah syariah yang ingin menikmati solusi keuangan digital yang mengutamakan konsumen.

Potensi Perbankan Syariah

Nasabah Jago bisa menggunakan kantong Jago untuk bertransaksi di aplikasi Gojek.(Dok. Bank Jago)

Potensi perbankan syariah ke depan masih sangat besar. Hal tersebut, kata Kharim, terlihat dari pencapaian industri perbankan syariah pada semester pertama tahun ini.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aset bank syariah dan UUS dalam periode tersebut meningkat 15,87 persen dengan dana pihak ketiga tumbuh 16,55 persen menjadi Rp491,1 triliun. “Kami meyakini kehadiran aplikasi bank syariah digital akan berdampak positif dalam mendorong kontribusi ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional,” katanya.

Menurut Kharim, perusahaan juga optimistis aplikasi keuangan digital syariah bisa menjadi terobosan baru dalam mengakselerasi inklusi dan literasi keungan pada segmen syariah. 

Sebagai informasi, Bank Jago merupakan bank digital transformasi dari PT Bank Artos Indonesia (Bank Artos). Bank Artos sebelumnya merupakan bank konvensional yang berdiri sejak 1992.

Babak baru Artos menjadi bank digital ditandai dengan kehadiran PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology Limited (WTT) sebagai pemegang saham pengendali baru dengan total kepemilikan saham 41,49 persen. Perusahaan ride-hailing Gojek juga tercatat memiliki investasi di bank ini sebesar 20 persen.

Banyak Mengembangkan Bisnis

Ilustrasi aplikasi Bank Jago. (Shutterstock/farzand01)

Berdasarkan catatan Fortune Indonesia, bank Jago sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pendirian UUS. Dalam mengembangkan layanan syariah ini, bank Jago juga secara khusus mengangkat dewan pengawas syariah.

Selain pendirian syariah, bank Jago juga tengah banyak mengadakan kerja sama pengembangan bisnis. Perusahaan dengan kode emiten ARTO ini sebelumnya telah menjalin kemitraan dengan berbagai perusahaan seperti Akseleran, BFI Finance, Logisly, dan Adakami. Bank Jago juga mengintegrasikan layanannya dengan platform investasi Bibit dan Super-App Gojek.

Laporan keuangan terakhir perusahaan menunjukkan bank tersebut berhasil menyalurkan kredit Rp2,17 triliun pada semester I-2021. Angka ini meningkat 695,2 persen dari periode sama 2020 yang mencapai Rp273,02 miliar.

Bank Jago di periode yang sama juga berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) Rp1,73 triliun, atau naik 326,3 persen. Dari jumlah tersebut, simpanan berjangka atau deposito tercatat mencapai Rp1,20 triliun, giro Rp277,76 miliar, dan tabungan Rp243,75 miliar.

Selain itu, bank tersebut beroleh peningkatan dalam pendapatan bunga bersih sebesar 422,6 persen menjadi Rp139,08 miliar. Namun, meski pendapatannya meningkat, Jago masih merugi Rp46,78 miliar. Pun begitu, level tersebut turun dari Rp50,91 miliar sebelumnya.

Kerugian bank Jago disinyalir akibat beban yang meningkat signifikan. Menurut laporan keuangan, beban promosi bank ini naik 29.556,2 persen menjadi Rp26,39 miliar. Kemudian, beban kegiatan penurunan nilai aset keuangan juga melejit 1254,4 persen, beban lainnya 401,6 persen, dan beban tenaga kerja 30,0 persen.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

IDN Media Channels

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi